Pixel Codejatimnow.com

Muktamar NU ke-34

Presiden Jokowi Siapkan Beragam Konsesi untuk Santri dan Milenial NU

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Jajeli Rois
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung. (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/jatimnow.com)
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung. (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/jatimnow.com)

Lampung - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan berbagai program konsesi kepada santri dan generasi milenial atau kaum muda di Nahdlatul Ulama (NU) untuk perekonomian dan kesejahteraan umat.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di saat sambutan pada acara pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Pondok Pesantren Daarussa'adah, Provinsi Lampung, Rabu (22/12/2021).

"Saya lihat kekuatan di NU sekarang, anak-anak muda yang pintar-pintar, santri-santrinya yang pintar-pintar, yang keluaran banyak universitas besar dari seluruh negara di dunia ini," ujar Presiden Jokowi.

"Apabila ini bisa dirajut dalam sebuah kekuatan lokomotif, saya yakini bisa menarik gerbong-gerbong yang ada di bawah untuk bersama-sama dalam rangka menyejahterakan kita semuanya," terangnya.

Presiden Jokowi menawarkan kepada generasi muda NU, pemerintah akan konsesi, membuatkan wadah seperti perseroan terbatas (PT) maupun kelompok usaha.

"Kalau siap, saya menyiapkan konsesi. Baik konsesi terserah mau dipakai untuk lahan pertanian silahkan. Saya juga ingin menyiapkan konsesi Minerba (mineral dan batu bara). Yang ingin bergerak di bidang usaha nikel, usaha batubara, usaha bauksit, usaha tembaga silakan," katanya.

Baca juga:
Demokrat Komitmen Sinergi dengan PBNU, AHY : Selamat Gus Yahya

Presiden mengingatkan kembali, upaya pembentukan kelompok usaha yang besar, sehingga nantinya bisa mengajak gerbong-gerbong lainnya untuk ikut menikmati.

"Ini memerlukan kerja besar, tapi saya melihat potensi di Nahdlatul Ulama itu ada. Tinggal merajutnya," terangnya.

Presiden Jokowi juga menyinggung perkembangan teknologi. Katanya, ia melihat banyak santri-santri NU yang pandai di dunai teknologi dan banyak santri atau generasi muda NU bergelar doktor

Baca juga:
Gus Yahya Ketum PBNU, Ini Harapan Ketua DPD RI

"Saya melihat juga, pinter-pinter urusan teknologi sangat banyak sekali di Nahdlatul Ulama. Doktor-doktor muda di NU sangat banyak sekali. Santri-santri yang doktor banyak sekali. Karena apapun ke depan, namanya teknologi harus mau tidak mau kita harus masuk ke sana," ujarnya.

"Karena kita ingin teknologi maslahat bagi umat. Maslahat bagi rakyat. Jangan sampai merusak, membuat hal-hal negatif bagi rakyat kita," jelasnya.