Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa masuk dalam susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di Jakarta, Rabu (12/1/2022) siang.
Khofifah diamanahi menjadi Ketua Tanfidziyah perempuan pertama. Di jajaran ketua dalam pengurus harian tanfidziyah PBNU, selain nama Khofifah juga ada nama Alissa Qotrunnada Wahid.
"Beberapa waktu yang lalu saya ditelepon memang oleh Gus Yahya beberapa kali. Lalu saya tanya, memasukkan perempuam dalam struktur keketuaan PBNU bagaimana dengan Rais Aam," ujar Khofifah di Grahadi.
Penerimaan Khofifah untuk menjadi barisan PBNU bukan tanpa syarat. Sebelum menerima pinangan itu, Khofifah juga sempat menanyakan tentang tugasnya sebagai Gubernur di Jatim.
Baca juga:
Khofifah-Emil Komitmen Bangun Jatim jadi Gerbang Baru Nusantara
"Pasti 'kan ini semua di dalam otoritas rais aam untuk memutuskan, dengan memusyawarahkan dengan ketum tanfidiyah. Maka menurut beliau ini juga atas usulan Gus Mus, bahwa sudah saatnya di PBNU itu ada perempuan. Sudah dengan persetujuan ya begitulah," katanya.
"Kedua kalau jadi, saya juga meminta agar dipertimbangkan untuk jajaran ketua maka harus ada pengurus lain yang perempuan. Apakah jajaran ketua, kesekjenan kebendaharaan harus ada perempuan lain," lanjutnya.
Baca juga:
Pilgub Jatim 2024, Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
Untuk itu, Khofifah meminta terkait memasukkan namanya di kepengurusan PBNU agar menjadi pertimbangan kedua.
"Saya rasa tradisi untuk rapat, kemudian perjalanan keluar daerah. Kalau NU itu umum biasa banyak juga perempuan, kalau forum biasa penuh Muslimat Fatayat. Tapi kalau rapat laki-laki semua. Saya minta kalau jadi, maka harus ada pengurus yang perempuan lain," tandas Ketum Muslimat NU itu.