Pixel Codejatimnow.com

Mengenakan Sarung, AHY Hadiri Pengukuhan Pengurus PBNU

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Jajeli Rois
AHY juga menghadiri pengukuhan pengurus PBNU di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf, sekaligus Harlah NU ke-96 di Balikpapan. (Foto: Partai Demokrat)
AHY juga menghadiri pengukuhan pengurus PBNU di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf, sekaligus Harlah NU ke-96 di Balikpapan. (Foto: Partai Demokrat)

jatimnow.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyanyikan lagu Syubbanul Wathon karya salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Chasbullah. Sambil mengepalkan tangan, AHY terlihat bersemangat melantunkan bait demi bait syair lagu kebesaran NU tersebut.

AHY menghadiri pengukuhan pengurus PBNU di bawah kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf, sekaligus Harlah NU ke-96 di Balikpapan. Kehadiran AHY dalam pengukuhan pengurus PBNU ini adalah bentuk komitmen menjaga demokrasi dan kebhinekaan. Serta menjaga komitmen Partai Demokrat dengan NU.

"Ketum hadir di pengukuhan bukan sekedar gimik seremonial politik. Lebih dari itu adalah bentuk komitmen Demokrat bersama NU guna terus merawat kebhinekaan NKRI," kata Sekretaris Departemen Agama DPP Partai Demokrat, Gus Hasani Bin Zuber pada Senin (31/1/2022).

"Komitmen bersama NU untuk merawat jalan tengah, toleransi, keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana nilai-nilai yang dijalankan oleh NU selama ini," sambung Gus Hasani yang juga cicit dari Syaikhona Kholil Bangkalan ini.

Baca juga:
Jamaah Masjid Aolia Gunung Kidul Rayakan Idul Fitri 5 April, Ini Respons PBNU

Bagi Partai Demokrat, kata Gus Hasani, NU adalah aset bangsa yang harus dijaga eksistensinya. Pasalnya, organisasi terbesar di Indonesia itu menjadi tiang kemerdekaan Indonesia. "NU adalah aset besar bangsa. Bahkan fondasi penting kemerdekaan Indonesia," tegasnya.

Berkat perjuangan para santri dan kiai, lanjutnya, Indonesia bisa merdeka dan keutuhan pancasila bisa dijaga.

Baca juga:
Respons Gus Ipul saat Dijuluki Makelar oleh Cak Imin

"Indonesia belum tentu merdeka tanpa perjuangan santri, kiai pondok pesantren. Pancasila tidak akan begitu saja diterima sebagai ideologi dan dasar negara tanpa kebijaksanaan Kiai Hasyim Asyaari," tutup Gus Hasani yang juga anggota DPR Komisi VIII bidang agama ini.