Pixel Codejatimnow.com

Sekolah Alam Ilalang, Didik Anak Korban Perundungan dan Miskin di Kota Batu

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Achmad Titan
Anak-anak siswa Sekolah Alam Ilalang, Kota Batu. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Anak-anak siswa Sekolah Alam Ilalang, Kota Batu. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

Batu - Berawal dari keinginannya pada 22 tahun lalu agar anak-anak kurang mampu dan korban perundungan bisa tetap bersekolah, Qoriatul Azizah (42) warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu mendirikan Sekolah Alam Ilalang.

Dari sekolah non formal besutan Qoriatul ini, ratusan siswa mendapatkan pendidikan yang layak dan perubahan lebih baik bagi masa depan mereka.

Bukan berarti tanpa suka dan duka, Sekolah Alam Ilalang yang hingga kini masih eksis mendidik anak-anak, diceritakannya bermula dari sebuah bimbingan belajar.

"Embrio Sekolah Alam Ilalang diawali tahun 2011 silam, saat saya membuka bimbingan belajar. Keinginan untuk membuka sekolah alam karena ada pengalaman di keluarga," ujar Qoriatul, Minggu (13/2/2022).

Pengalaman itu, berupa aktivitas anak-anak yang kerap menghabiskan waktunya untuk menonton TV sepulang dari sekolah.

“Pengalaman dari keluarga saya, anak-anak sering menonton TV. Dari situ saya ingin agar anak-anak menghilangkan aktivitas tersebut,” bebernya.

Alumnus SMP Raden Fatah ini menerangkan, keberadaan bimbingan belajar mendapat tanggapan baik dari masyarakat sekitar. Terutama anak-anak yang ikut dalam kelompok belajar bisa merubah kebiasaannya.

"Dengan bimbingan belajar yang saya gelar sepulang sekolah. Anak-anak jadi memiliki aktivitas positif. Meski di awal bimbel hanya diikuti beberapa anak saja," imbuhnya.

Setelah enam tahun berjalan, sekitar 2006, Qoriatul diangkat menjadi PNS. Setahun kemudian, bimbingan belajar yang ia kelola memasuki masa kejayaan, di mana saat itu ada 12 guru yang mengajar 187 siswa.

Menariknya, lulusan SMA Islam Hasyim Asyari di Kota Batu ini tidak hanya membimbing adik-adik pelajar reguler. Tapi juga adik-adik yatim-piatu.

"Selain adik-adik yatim-piatu. Kami juga membimbing korban perundungan atau perceraian orang tua dan sebagainya," jelasnya.

Karena jumlah anak didik yang bertambah banyak, Qoriatul pun menumpang di lembaga pendidikan RA Hasanah. Sebelum itu, ia mengajar di rumahnya.

Baca juga:
Pj Wali Kota Batu Beri LVRI Dana Hibah Operasional Rp50 Juta, Ini Pesannya

"Hingga pada tahun 2015, Saya mendapatkan tanah hibah dari keluarga. Kemudian tanah hibah tersebut digunakan untuk tempat belajar mengajar," terangnya.

Di tempat sederhana dengan bangunan semi permanen berbahan bambu berbentuk gazebo tersebut, Qoriatul berbagi ilmu pada anak didiknya. Hingga pada 16 Juli 2016, berdirilah Sekolah Alam Ilalang yang merupakan transformasi dari bimbingan belajar yang ia gagas.

"Nama Sekolah Alam Ilalang ini saya pilih bukan tanpa alasan. Tapi memiliki makna filosofis. Yaitu merindukan angin namun tak ikut arus karena akarnya yang kuat," jelasnya tegas.

Berbeda dengan sekolah non formal lainnya. Dalam mengelola Sekolah Alam Ilalang, Qoriatul juga menggandeng pihak ketiga atau donatur. Karena Ia yakin sekolah akan lebih berkembang jika ada kolaborasi dengan pihak lainnya sebagi pendukung.

Soal biaya yang dihabiskan untuk bersekolah di Sekolah Alam Ilalang, Qoriatul menyebut bahwa sekolah miliknya tak memiliki biaya yang membebani.

"Apalagi ada orang tua yang tidak mampu. Kami menggratiskan Sekolah Alam Ilalang ini. Begitu pula bagi orang tua yang berkecukupan, kami tidak mematok harga," ungkapnya.

Baca juga:
Disperpusip Kota Batu Raih Penghargaan Pengawasan Kearsipan Eksternal 2023

Sesuai dengan namanya, Sekolah Alam Ilalang berkonsep sistem pengajaran di mana anak-anak mendapatkan pengalaman bersosialisasi dari lingkungan.

“Di sekolah, anak-anak dituntut kognitifnya. Sehingga di sini mereka bermain layang-layang, mancing, salat berjamaah, membaca, melukis sampai presentasi,” katanya.

Di sini, peserta didik juga diajarkan berkegiatan positif lainnya yang berbasis alam, seperti menanam bunga dan bedah ikan.

Saat ini, terdapat 47 siswa yang dibimbing, meliputi anak-anak jenjang SD, SMP dan SMA. Mayoritas anak-anak dengan latar belakang ekonomi rendah.

"Mereka adalah anak langit yang dikirim Tuhan untuk saya. Jadi setiap anak memiliki keinginan baik. Tinggal kami yang bantu mewujudkannya dan mengarahkannya," ungkapnya.

Untuk jam belajar, Sekolah Alam Ilalang buka setiap hari, kecuali Senin. Dengan jadwal sekolah mulai pukul 16.30 WIB sampai 19.30 WIB. Untuk akhir pekan, pada pukul 9.00 WIB sampai 13.00 WIB.