jatimnow.com - Akses jalan terhalang selokan di Desa Sukowidi, Kecamatan Kartoharjo, Magetan, memblokir 2 KK yang hendak beraktivitas. Berita tersebut masuk dalam pilihan pembaca, Minggu (13/2/2022).
Berita selanjutnya, bocah 6 tahun ditemukan meninggal mengapung di sungai Kelurahan Bago, Tulungagung. Sebelumnya bocah tersebut berpamitan untuk bersepeda.
Redaksi merangkum berita tersebut.
Akses Jalan Dihalangi Selokan Buatan Tetangga, 2 KK di Magetan Memutar 1 Km
Akses jalan dua rumah warga, keluarga Partini dan Jumadi di Desa Sukowidi Kecamatan Kartoharjo diterhalang selokan yang dibuat oleh tetangganya, Sungkono.
Akibatnya keluarga (KK) Partini dan Jumadi tidak bisa mengakses keluar menuju jalan utama desa secara langsung. Kedua keluarga kesulitan jika menggunakan kendaraan bermotor karena lebar selokannya 3 meter.
"Pasrah, saya ini tidak bisa lewat ke sana. Lewat jalan yang biasanya untuk ke sawah," ujar Partini (48) warga Dusun Belud, Desa Sukowidi Kecamatan Kartoharjo, yang akses jalannya dibuat selokan, Minggu (13/2/2022).
Baca juga:
Alhamdulillah, Kasus Akses Jalan Dihalangi Selokan di Magetan Berakhir Damai
Pamit Bersepeda, Bocah TK di Tulungagung Ditemukan Tewas Terseret Arus Sungai
Jenazah seorang anak berusia 6 tahun ditemukan mengapung di sungai Kelurahan Bago, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung, Minggu (13/2/2022). Warga sempat menduga sesosok tersebut adalah boneka.
Setelah didekati, rupanya jenazah adalah NNO (6) warga Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Kapolsek Tulungagung Kota, Kompol Rudi Purwanto menerangkan, penemuan jenazah ini terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Setelah menerima laporan mereka langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi jenazah ke RSUD dr Iskak Tulungagung, untuk keperluan visum.
Baca juga:
Akses Jalan Dihalangi Selokan Buatan Tetangga di Magetan, Dipicu Tai Sapi
Akses Jalan Dihalangi Selokan Buatan Tetangga di Magetan, Dipicu Tai Sapi
Kasus akses jalan dua rumah di Dusun Belud, Desa Sukowidi, Kartoharjo, Magetan yang terhalang selokan buatan tetangganya, ternyata dipicu 2 hal.
Ketua RT setempat, Sugito menerangkan munculnya selokan karena ada 2 pemicu. Pertama adalah perihal sengketa tanah. Masalah kedua, Sungkono membuang limbah kotoran sapi.
"Partini sempat ingin mengurus sertifikat di lahan miliknya. Sudah mengukur. Keduanya, sudah setuju," ujarnya, Minggu (13/2/2022).
