Pixel Codejatimnow.com

Nico Ainul Yaqin Mantan Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur Tutup Usia

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Jajeli Rois
Mantan Ketua Umum PKC PMII, Nico Ainul Yaqin.
Mantan Ketua Umum PKC PMII, Nico Ainul Yaqin.

Sidoarjo - Innalilahi wainnailaihi rojiun. Mantan Ketua Umum PKC PMII atau Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jawa Timur periode 1994-1996 Nico Ainul Yaqin tutup usia.

Kabar duka berpulangnya Nico Ainul Yaqin tersebar melalui foto di grup WhatsApp, Rabu (16/2/2022) siang.

"Innalilahi wainnailaihi rojiun. Turut berduka cita atas meninggalnya Nico Ainul Yaqin. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Aminn Allahumma Amin," bunyi keterangan dalam foto yang tersebar di whatsApp grup (WAG) seperti dipantau jatimnow.com.

Nico tutup usia di kediamannya di kawasan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, sekitar pukul 13.00 WIB.

Almarhum semasa hidupnya dikenal ramah dan sudah malang melintang di dunia politik baik tingkat Jawa Timur maupun nasional. Semasa menjadi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya (sekarang UINSA), organisasi yang pertama kali diikuti adalah menjadi anggota PMII Komisariat Sunan Ampel Cabang Surabaya.

Karena kecintaanya pada dunia aktivis mahasiswa, pria kelahiran Jember ini kerap melontarkan kritik-kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada masyarakat tertindas (kaum mustadz’afin).

Akibat suara lantangnya dalam forum-forum mahasiswa atau aksi jalanan yang kerap dipimpin, mengantarkan Nico Ainul Yaqin menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (Korcab PMII, saat ini PKC) Jawa Timur tahun periode 1994-1996.

Nico juga terlibat dalam organisasi intra kampus dan pernah didaulat sebagai Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Alumnus Pondok Pesantren Ashiddiqi Putra, Jember ini tak hanya aktif di organisasi kemahasiswaan seperti PMII. Ia juga terbilang aktif di berbagai organisasi masyarakat lainnya hingga aktif di partai politik.

Nico Ainul Yaqin pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKK-NU) Jatim (1992-2002). Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim (2006-2009), serta Wakil Ketua IKA-PMII Jatim (2010-2015).

Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Sidoarjo. Dan terakhir sebelum tutup usia, Nico dipercaya sebagai Wakil Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Jawa Timur.

Suami dari Farida Hanum ini juga aktif sebagai penulis seperti dalam buku Pejuang Ulama, Ulama Pejuang. Buku biografi KH Sja’rani Tjokrosoedarso (2003), Meretas Kebuntuan Politik, Perjalanan Politik Dja’far Shodiq, Politisi NU Jawa Timur (2009), dan buku-buku lainnya.

Baca juga:
Kunci Kemenangan dan Prioritas Lita Machfud Usai Terpilih jadi Anggota DPR RI

Kabar meninggalnya Nico Ainul Yaqin mengagetkan mantan Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur Effendi Choirie atau Gus Choi.

"Saya kaget dan terkejut mendengar kabar tutup usianya almarhum Nico," ujar Gus Choi.

Ketua DPP Partai NasDem ini mempunyai kenangan terhadap Nico semasa hidup.

"Saya mengenal beliau secara dekat sekali. Dia anak sholeh sekali, politisi yang sholeh. Bukan hanya sholeh, tapi idealis dan konseptor. Dia memiliki kelebihan selain karakternya baik, orangnya ramah, dia punya kelebihan humoris," kenangnya.

"Jadi di dunia politik perlu menghadapi berbagai soal, tetapi dia punya rasa humor dan joke-joke dan itu luar biasa. Dalam kondisi sakit, tidak punya duit tetap bisa tertawa," tuturnya.

Gus Choi menambahkan, almarhum Nico memiliki kelebihan di antaranya sebagai konseptor dan bidang kaderisasi. Ia juga handal berpidato. Jika memiliki rezeki, almarhum tergolong royal terhadap junior maupun seniornya.

Baca juga:
Aktivis PMII Ponorogo Serukan Darurat Demokrasi Nasional

"Dia juga bisa menyampaikan visi misi yang baik kepada kader. Dia kader terbaik dari lingkungan NU (Nahdlatul Ulama) yang dimiliki oleh Partai NasDem. Jadi NasDem khususnya NasDem Jatim sangat kehilangan," terangnya.

"Saya merasa kaget dan kehilangan. Tapi semua milik Allah. Allah punya pilihan," pungkas Gus Choi.

Sementara itu, Mantan Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur periode 2016-2018 Zainuddin mengatakan, merasa kehilangan atas kepergian almarhum Nico.

"Almarhum sosok senior dan tokoh sangat pembibing dan baik terhadap junior. Beliau figur pemimpin yang ramah terhadap siapa pun, termasuk ke junior-juniornya dan kader PMII," ujar Zainudin.

"Kami dari keluarga alumni PMII Jawa Timur sangat kehilangan dan berduka cita. Beliau orang baik, semoga alamrhum husnul khatimah dan ditempatkan disisi Allah," tuturnya.