Pixel Codejatimnow.com

Guru Besar UK Petra Surabaya Teliti Limbah Abu Terbang PLTU Jadi Pengganti Semen

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Guru Besar UK Petra Surabaya, Prof. Antoni yang melakukan penelitian (Foto: Humas UK Petra for jatimnow.com)
Guru Besar UK Petra Surabaya, Prof. Antoni yang melakukan penelitian (Foto: Humas UK Petra for jatimnow.com)

Surabaya - Guru Besar Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya Prof. Antoni melakukan penelitian terkait limbah abu terbang atau fly ash yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai pengganti semen pada beton.

"Jika dibuang begitu saja, dibiarkan menumpuk dan tidak diolah, limbah abu terbang atau fly ash ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan secara masif," ujar Prof. Antoni di Surabaya, Kamis (10/3/2022).

Dosen peraih Best Paper di Konferensi Internasional di Singapore ini menyebut bahwa pemanfaatan limbah abu terbang secara konsisten akan mengurangi masalah lingkungan, sekaligus mengurangi penggunaan semen, di mana proses produksinya juga menghasilkan gas karbon dioksida yang meningkatkan efek rumah kaca.

"Pemanfaatan semen yang efisien dan efektif, disertai dengan pemanfaatan limbah abu terbang sebagai material pengganti sebagian semen, mampu menghasilkan mutu beton yang baik dan tahan lama serta mempunya nilai ekonomis tinggi," ujar Antoni.

Sebagai gambaran, di Tahun 2021 saja jumlah limbah fly ash yang dihasilkan di Indonesia berjumlah tidak kurang dari 8,7 juta ton per tahun, sedangkan yang di daur ulang hanya 10 persen saja.

Semula memang fly ash dikategorikan sebagai material B3. Namun sesuai dengan PP nomor 22 Tahun 2021, fly ash tidak lagi dikategorikan sebagai limbah berbahaya.

Guru Besar UK Petra Surabaya, Prof. Antoni yang melakukan penelitianGuru Besar UK Petra Surabaya, Prof. Antoni yang melakukan penelitian

Baca juga:
Lemlit Unitomo Gelar Klinik Proposal Hibah Penelitian DRTPM 2024

"Maka dari itu saya meneliti lebih jauh bagaimana caranya mendaur-ulang Fly Ash ini agar bisa menjadi bahan baku beton yang berkualitas dengan mengurangi bahan semennya," ujar profesor yang akan dikukuhkan UK Petra pada 11 Maret yang akan datang.

Dalam pengukuhannya sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Teknik Sipil di UK Petra, Antoni berorasi tentang Potensi Abu Terbang Sebagai Material Sementisius dalam Pembuatan Beton Rendah Semen.

Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Laboratorium Beton dan Konstruksi UK Petra tersebut ingin menekankan bahwa jika ingin memanfaatkan fly ash khususnya dari PLTU maka perlu juga memahami dengan baik kualitasnya.

"Sebagai limbah, tidak semua fly ash memiliki kualitas yang baik dan seragam. Maka dari itu fly ash itu perlu melalui berbagai tahap evaluasi terlebih dahulu. Dan jika sudah bisa memanfaatkannya dengan maksimal maka produksi beton di Indonesia bisa dilakukan secara massal," ujar pria yang menyelesaikan Doktornya di Hokkaido University, Jepang itu.

Baca juga:
Mahasiswa IPB Ditemukan Meninggal Saat Penelitian di Pulau Sempu Kabupaten Malang

Selama ini fly ash sudah mulai dimanfaatkan dalam pembuatan beton di Indonesia. Namun umumnya hanya dengan kadar rendah, antara untuk menggantikan semen sebesar 20-30 persen saja.

Padahal menurut Antoni, kadar penggunaannya ini masih bisa ditingkatkan kembali, bahkan hingga 100 persen. Agar kualitas beton dapat dijaga tetap bagus, kualitas fly ash yang digunakan perlu melalui proses quality control.

"Dalam penelitian, kami mengembangkan metode quality control mutu fly ash yang dapat dilakukan dengan cepat, yang kami sebut dengan Rapid Indicator," tandas Prof Antoni yang telah memiliki tiga paten granted itu.