Pixel Codejatimnow.com

Sehari Terjadi 6 Kecelakaan Motor di Surabaya, Pengendara Diimbau Hati-hati

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zain Ahmad
Ibu-ibu mendapatkan penanganan medis pada mulutnya setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Romokalisari, Surabaya. (Foto-foto: Satpol PP dan Satlantas Polrestabes Surabaya)
Ibu-ibu mendapatkan penanganan medis pada mulutnya setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Romokalisari, Surabaya. (Foto-foto: Satpol PP dan Satlantas Polrestabes Surabaya)

Surabaya - Enam kecelakaan motor terjadi di Kota Surabaya hari ini, Jumat (11/3/2022). Korbannya, dari pelajar sekolah menengah atas (SMA) hingga ibu-ibu. Ada yang dilarikan ke rumah sakit, ada juga yang hanya luka lecet.

Informasi yang dihimpun jatimnow.com, kecelakaan pertama terjadi di Jalan Raya Sememi, Benowo, antara pelajar SMA bernama Bintang Arya Cakra Birawa (16), warga Palm Sememi dengan ibu-ibu bernama Dwi Endahyani (47), warga Kendung Sememi yang saat itu hendak berangkat kerja.

Endah saat itu melawan arus mengendarai motornya. Kemudian dari arah timur ke barat tiba-tiba melaju motor yang dikendarai Bintang dan langsung menabrak Endah. Keduanya lantas tersungkur dan membuat Endah hingga tidak sadarkan diri.

Endah mengalami luka serius dengan mengeluarkan darah di hidung, telinga dan mulut. Sementara Bintang mengalami luka di wajah dan tangan. Keduanya kemudian dievakuasi ke rumah sakit.

Kecelakaan kedua terjadi di Jalan Raya Putro Agung, Tambaksari, depan minimarket. Korbannya adalah Ong Giok Djhing (55), warga Ploso Timur. Ia mengalami luka robek di dagu, setelah tiba-tiba terjatuh, diduga karena tidak bisa mengendalikan motornya.

Kecelakaan ketiga terjadi di Jalan Romokalisari. Korbannya adalah Dian Ambarwati (46), warga Gubeng. Ia mengalami luka robek pada mulut sebelah kiri sepanjang 5 Cm.

Dian mengalami kecelakaan tunggal setelah tidak mengetahui adanya jalan berlubang. Dia akhirnya tersungkur dan tidak jadi pergi ke rumah saudarannya di Lamongan.

Kecelakaan keempat terjadi di Jalan Mayjen Sungkono, melibatkan dua motor yag dikendarai Feni (35), warga Pakis Tritosari dengan Paulus Letu Ujan (63), warga Mojo Klangru, Gubeng.

Saat itu Feni berhenti di zebra cross karena ada orang menyebrang. Namun tiba-tiba ada Paulus mengendarai motornya dengan kencang hingga menabrak Feni. Keduanya kemudian terjatuh. Feni mengalami luka lecet di kaki. Sementara Paulus mengalami luka robek di kaki sebelah kanan.

Baca juga:
Pegadaian Dinoyo Surabaya Catat Rekor Transaksi Tembus Rp5 Miliar Pasca-Lebaran

Sedangkan kecelakaan kelima terjadi di Jalan Indrapura. Korbannya kali ini tiga orang. Mereka di antaranya Rendra Prakasa (36), warga Petemon Kali, mengalami luka parut tangan sebelah kiri.

Kemudian Moch Bakri (53) dengan anaknya Firda (15), warga Kemayoran, Krembangan. Bakri mengalami luka di dada dan bahunya, sementara Firda luka di bibir dan tangan kiri.

Mereka terlibat kecelakaan setelah Bakri dan anaknya menyebrang, kemudian tiba-tiba melaju kencang motor Rendra. Karena kaget tidak bisa menguasai motor, akhirnya tabrakan tak terhindarkan.

Baca juga:
Prakiraan Cuaca Surabaya Kamis 25 April: Hujan Sore hingga Dini Hari

Terakhir, kecelakaan terjadi di Jalan Indragiri. Korbannya Choirul Anam (21), warga Kedinding Lor. Ia mengalami luka di kaki kanannya, setelah terlibat tabrakan dengan motor yang pengendaranya belum diketahui identitasnya. Choirul tertabrak saat hendak menyeberang dan tidak menengok kanan kiri.

Terkait banyaknya kecelakaan ini, Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, Iptu Haerul Anwar mengimbau kepada masyarakat agar terus berhati-hati saat berkendara, apalagi sampai melawan arus.

"Jadi, masyarakat tentunya harus tertib berlalu lintas. Jangan melawan arus, kurangi kecepatan. Apalagi tidak memakai helm. Itu sangat berbahaya. Harus disiplin berlalu lintas. Karena melanggar itu awal dari timbulnya kecelakaan," ujarnya saat dikonfirmasi.

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.