Pixel Code jatimnow.com

Malam Nisfu Syaban, Khofifah Salawatan di Ponpes Nurul Wafa Situbondo

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Moch Rois
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan Malam Nisfu Sya’ban di Pondok Pesantren Nurul Wafa.(Foto: Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan Malam Nisfu Sya’ban di Pondok Pesantren Nurul Wafa.(Foto: Humas Pemprov Jatim)

Situbondo - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan Malam Nisfu Sya’ban dan Haul ke-3 Almarhum KH Achmad Sibawayhie Syadzili serta Haflatul Imtihan. Acara berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Wafa, Demung, Besuki, Situbondo, Kamis (17/3/2022) malam.

Pada kesempatan tersebut, Khofifah mengajak forum majelis yang terdiri dari Ulama, Habaib, Wali Santri, santri putera dan santri puteri, untuk menggaungkan lantunan Salawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun. Sebab menurutnya, lantunan salawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun merupakan bentuk ikhtiar batiniyah dalam mengharap ridho Allah agar pandemi Covid-19 segera berakhir.

"Salawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun menjadi bagian ikhtiar kami mohon kepada Allah agar kasus Covid-19 di Jatim terus melandai, juga agar kita dijauhkan dari bala bencana. Monggo seluruh santri di Pondok Pesantren Nurul Wafa Demang Besuki Situbondo, agar terus mengamalkannya. Semoga menjadi sesuatu yang bermanfaat," ajak Khofifah dalam siaran persnya, Jumat (18/3/2022).

Ikhtiar batiniyah melalui pembacaan salawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun, menjadikan Khofifah sempat diganjar penghargaan oleh Forum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, Kementrian Agama. Pengharaan itu sebagai apresiasi kepada Gubernur Jatim atas upayanya dalam penanganan Covid-19 yang tak hanya dilakukan melalui pendekatan sains dan medis. Tetapi juga melalui upaya spritual.

"Di Jatim, dalam menangani pandemi, upaya pendekatan secara sains dan teknologi terus dilakukan. Tapi di sisi lain juga disempurnakan dengan pendekatan spiritualitas berupa doa, wirid, dan salawatan," ungkapnya disambut tepuk tangan para peserta forum.

Di hadapan Majelis Haul, Khofifah menyebut pondok pesantren adalah gambaran dari pendidikan modern yang diterapkan saat ini. Seperti halnya Boarding School menjadikan branding sekolah asrama adalah gambaran sekolah mahal dan modern. Padahal sejatinya, pendidikan berbasis asrama yang marak saat ini berakar dari format pendidikan berasrama di pesantren yang sudah berjalan lebih seratus tahun.

“Termasuk juga sekolah yang menerapkan full day school. Kalau di pesantren all day school. Tidak ada waktu tanpa belajar. Ada ngaji, ada dzikir, dan ada belajar dalam kelas. Ada proses ta’dib. Proses kesantunan yang dilakukan secara langsung di pesantren. Ini tidak mudah dilakukan di sekolah umum. Ada tarbiyah, proses pendidikan pengasuhan. Ini juga tidak mudah dilaksanakan di sekolah umum,” imbuhnya.

Baca juga:
Melati Putih, Habih Syech Singgung Pilbup Sampang, Harga Bapokting di Jember

Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa dalam industri 4.0, 5.0 dan 6.0 ada keterampilan yang  diperlukan untuk menghadapinya. Di antaranya yang terpenting adalah complex problem solving, social skill, dan proses skill.

“Ada sekitar 10 keterampilan yang kalau diurai dan ditelaah bersama akan menghasilkan format yang tepat untuk menghadapi kemajuan industri,” tuturnya.

Tak ketinggalan, Khofifah juga menyampaikan indeks kebahagiaan Jatim yang menduduki peringkat tertinggi se-Jawa Bali pada 2021. Berdasarkan data BPS 2021, Indeks Kebahagiaan masyarakat Jatim mencapai 72,08 poin. Angka ini meningkat 1,31 poin dari nilai tahun 2017 (70,77). 

Baca juga:
Cerita Khofifah saat Blusukan ke Pasar Keputran Surabaya

“Ini menunjukkan bagaimana kekuatan pesantren hadir untuk bangsa. Dengan menjalankan salawat serta amalan berbagai zikir dan doa yang menjadikan kebahagiaan dirasakan seluruh warga Jatim,” ucapnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Wafa KH Mahfud Sibaweh mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk terus memajukan pengembangan pendidikan keagamannya ke depannya. Selain itu, KH Mahfud Sibaweh juga menginginkan intervensi pengembangan pendidikan di PP Nurul Wafa harus tetap dilakukan. Sebab penting untuk menyetarakan pendidikan di Pondok Pesantren dengan kemajuan pendidikan secara nasional.

“In Sya Allah dengan dorongan doa yang bertepatan Nisfu Syaban, semua doa dan harapan kami bisa dikabulkan Allah SWT,” kata Mahfud.