Pixel Codejatimnow.com

Kamil, Anak Petani Jember Menjadi Data Scientist

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Jajeli Rois
Ahmad Kamiludin.(Foto: Humas Pemprov Jatim)
Ahmad Kamiludin.(Foto: Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Ahmad Kamiludin merupakan satu dari 14 anak muda bertalenta di Jawa Timur (Jatim) yang kini menjadi Data Scientist. Mahasiswa asal Jember itu berkesempatan mengikuti program dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Yakni Data Squad Academy (DSA), sebuah program boot camp dari Millenial Job Center (MJC).

Kamil, sapaannya, merupakan mahasiswa semester 7 sebuah Universitas di Jember. Dia anak pertama dari dua bersaudara. Ayahnya seorang guru dan ibunya Bertani. Ketertarikan soal data sejak 2019, membawanya mempelajari serunya pengolahan data melalui media sosial facebook dan youtube.

Kamil ikut di beberapa grup dan komunitas Data Science. Saat menemukan informasi pendaftaran program Data Squad Academy (DSA), ia yang sehari-hari membantu ibunya mengolah sawah miliknya, sempat kesulitan mendapatkan izin. Pasalnya, sang bapak khawatir program DSA adalah penipuan. Setelah mencari tahu di internet, Kamil bersyukur orang tua akhirnya mengizinkan berangkat mengikuti DSA Bootcamp di Surabaya.

Sebelumnya, Kamil sudah mengikuti beberapa materi data science melalui Youtube. Ia sangat bersyukur bertemu coach Arief Rama Syarif -Founder Yayasan Komunitas Open Source Indonesia- yang dinilain sangat lugas memaparkan dan memberikan pelatihan mengolah data tanpa coding.

“Saya bercita-cita ingin menjadi Data Scientist meskipun tidak bisa Coding sama sekali. Saya ingin membantu para pelaku UMKM, meskipun tidak dibayar. Karena saya ingin memberikan manfaat ilmu data ini ke masyarakat,” kata Kamil dalam siaran pers yang diterima redaksi jatimnow.com.

Kamil berhasil menyelesaikan program DSA. Beberapa project pun sudah menanti di Jember. MJC langsung mengadakan program literasi data serentak di 5 Bakorwil melalui 5 EJSC di Jatim. Di sini, Kamil langsung terjun sebagai talent dari MJC untuk memberikan materi kepada para pelaku UKM dan anak-anak muda di Jember.

“Banyak yang antusias. Terutama banyak yang bertanya mengenai implementasinya terhadap UMKM,” ungkap Kamil.

Menurutnya, masih banyak tantangan ke depan terkait pengolahan data. Antara lain soal literasi pentingnya data, pencatatan segala transaksi di UMKM, penggunaan POS, dan lain sebagainya.

Kamil mengaku senang diberikan kesempatan MJC untuk bergabung. Bahkan mulai dilibatkan dalam berbagai program dan kegiatan untuk Jatim. Di antaranya yang baru saja diselenggararakan beberapa waktu lalu, Kamil dilibatkan dalam Rapat Koordinasi EJSC seluruh Jatim di Malang.

Baca juga:
Pj Gubernur Adhy Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Dukung Ekonomi Hijau

Para talent Data Squad Academy diajak membantu mengolah serta merapikan data-data potensi desa untuk digunakan para pelaku usaha membangun Jatim. Selain itu, ia juga terus memperbaiki ilmu yang diberikan saat mengikuti DSA melalui beberapa project. Meski masih ada beberapa kekurangan dan kendala saat melakukan survei langsung ke UMKM di Jember, tentu saja di bawah mentoring Arief.

MJC sebagai wadah bagi generasi muda untuk berkarya, bekerja, dan berkolaborasi untuk mempertemukan anak-anak muda Jatim, mengerjakan bersama project-project dari klien. Menurut Kamil, program semacam ini mendukung generasi muda bertalenta untuk berkarir di bidang ekonomi digital dan kreatif.

Kamil punya mimpi besar setelah mengikuti program DSA. Ia ingin punya kafe atau resto bertemakan sepak bola. Karena memang hobinya sepak bola. Kamil akan menerapkan Data Science pada usahanya kelak. Bidang Data Science yang terbilang baru butuh perencanaan matang. Untuk itu, Kamil berharap pemerintah melalui MJC bisa memperbanyak kerja sama dengan talent di bidang Data Science.

Data Squad Academy

Baca juga:
Khofifah Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Eksklusif dari Presiden

Data Squad Academy dari Millenial Job Center adalah inisiatif Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak bekerja sama dengan Yayasan Komunitas Open Source Indonesia. Program diselenggarakan pada November 2021 secara online, dan offline pada 12-16 Januari 2022 di Surabaya. Kegiatan mendapat respons luar biasa dari berbagai kabupaten/kota di Jatim, khususnya kalangan anak muda.

Dari ratusan yang mendaftar, hanya 14 orang yang akhirnya terpilih mengikuti bootcamp. Mereka mendapatkan pelatihan pengolahan data yang langsung dimentori Arief Rama Syarif -Founder Yayasan Komunitas Open Source Indonesia.

Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak bangga melihat kegiatan ini akhirnya terwujud. Anak-anak muda dari Sumenep, Pamekasan, Nganjuk, Bojonegoro dan Jember punya antusiasme untuk data sains. Emil menegaskan, mengolah data penting untuk ke depannya. Terutama mengelola UKM, para pelaku akan sukses kalau bisa memahami data.

Kata kunci dari data adalah referensi dengan memperbanyak studi kasus dan intuisi. Semakin banyak studi kasus, maka seorang intuisi data scientist akan terlatih melihat tren ke depan. Pihaknya akan memberikan dukungan berkelanjutan dengan mengintegrasikan para peserta dalam Milenial Job Center. Ini memungkinkan mereka mendapatkan klien-klien yang membutuhkan pengembangan produk dan penjualan melalui pengolahan data dan analisa.