Pixel Code jatimnow.com

Blusukan di Wajak Kabupaten Malang, Menko PMK: Kumuhnya Nauzubillah

Editor : Zaki Zubaidi  
Kondisi jalan dan gang sempit yang dilewati oleh Muhadjir Effendy. (Foto-foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)
Kondisi jalan dan gang sempit yang dilewati oleh Muhadjir Effendy. (Foto-foto: Rizal Adhi Pratama/jatimnow.com)

Malang - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, mengunjungi Desa Wajak, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Dalam kesempatan itu, ia menyempatkan diri blusukan di kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan Cokroaminoto yang terkenal kumuh.

Selama blusukan, Muhadjir mendapati fakta di lapangan bahwa masih banyak rumah yang tidak layah dihuni. Mulai dari rumah dengan penghuni berlebihan, rumah dengan atap bocor yang akhirnya membanjiri isi rumah, hingga rumah berdinding bambu.

Ditemani oleh Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, di sepanjang perjalanan ia membagikan sembako kepada warga penerima program PKH (Program Keluarga Harapan) dan membagikan masker kepada setiap warga yang ia temui.

Usai blusukan, ia mengomentari bahwa lingkungan di sana sudah tidak layak lagi dihuni masyarakat.

"Karena Desa Wajak ini ibu kota Kecamatan ya, tapi kumuhnya nauzubillah," ujarnya usai blusukan, Sabtu (19/3/2022).

Karena itu, ia mengusahakan untuk berkoordinasi dengan Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Mochamad Basoeki Hadimoeljono, untuk membantu dirinya menciptakan lingkungan lebih sehat di Wajak.

"Lingkungan ini akan saya coba bicara dengan Pak Menteri PUPR, sehingga semoga bisa didanai untuk KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh)," ungkapnya.

Baca juga:
Ngalup Collaborative Network X Bangun Bangsa Ajari Disabilitas di Malang Bikin Logo

"Karena itu saya minta Pak Wakil Bupati, Pak Camat, kepala-kepala desa turunlah ke lapangan dan ceklah rakyatnya betul. Kalau ada yang perlu dibantu segeralah komunikasikan dengan pihak terkait. Bisa langsung ke Kementerian Sosial, Kementerian PUPR," sambungnya.

Muhadjir Effendy (kemeja putih) saat menyambangi salah satu rumah tidak layak yang memiliki banyak anak kecil.Muhadjir Effendy (kemeja putih) saat menyambangi salah satu rumah tidak layak yang memiliki banyak anak kecil.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan saat ini Pemerintah Republik Indonesia tengah memerangi kemiskinan ekstrem yang menyisakan 9 persen.

"Kemiskinan kita ini kan sekitar 9 persen, semakin sedikit yang miskin itu bukan berarti semakin mudah. Itu semakin sulit, ibarat nasi liwet ini adalah keraknya. Sehingga kerak-kerak ini harus didatangi satu-satu, karena kalau tidak ya tidak akan selesai," tegasnya.

Baca juga:
Teater Api Indonesia Raih Anugerah Sabda Budaya 2024, Kurator: Inspiratif!

Muhadjir Effendy saat membagikan masker kepada warga.Muhadjir Effendy saat membagikan masker kepada warga.

Terakhir, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengungkapkan target pemerintah untuk memberantas kemiskinan di akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo.

"Target dari pemerintah kan sudah jelas bahwa di 2024 ini Pak Presiden Jokowi menargetkan Indonesia nol persen kemiskinan ekstrim. Sehingga kita harus kerja habis-habisan untuk turun ke lapangan langsung, jangan gengsi, jangan jaga image, dan juga jangan cari pencitraan," pungkasnya.

Reporter: Rizal Adhi Pratama