Pixel Codejatimnow.com

Hobi Keluarga di Jombang Ini Bikin Bergidik, Pelihara Belasan Ular Piton

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Khoirul Anam (40) dan Icha Agustrismawati (24), Pasutri asal Dusun Legarang, Desa Brambang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, saat memandikan ular piton peliharaannya. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Khoirul Anam (40) dan Icha Agustrismawati (24), Pasutri asal Dusun Legarang, Desa Brambang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, saat memandikan ular piton peliharaannya. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Pasangan suami istri (Pasutri) asal Dusun Legarang, Desa Brambang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, memiliki hobi unik. Pasutri ini memelihara ular piton dari berbagai jenis berukuran 4-6 meter dengan berat 50 kilogram lebih.

Ya pasutri ini adalah Khoirul Anam (40) dan Icha Agustrismawati (24). Mereka berdua memilih memelihara belasan ular piton di belakang rumah mereka. Hobi memelihara ular ini sebenarnya sedari kecil. Namun, ia memilih untuk menekuni hobi ini, sejak beberapa tahun terkahir ini.

"Memelihara ini sudah 3 tahunan," ucap Khoirul, Senin (28/3/2022).

Dikatakan Khoirul, saat ini ada 19 ular yang ia pelihara di rumahnya. Ular ini dari berbagai jenis ular piton. Diantaranya jenis Python Reticulatus, Molurus, dan Albino.

Perawatan ular-ular ini, tergolong mudah. Tidak memakan waktu yang banyak, lantaran ular ini hanya makan setiap dua minggu sekali. Untuk satu ekor ular piton ini, cukup diberi makan ayam 3 ekor, ukuran 2 kilogram. Sedangkan kandangnya dijuga rurtin dibersihkan.

"Yang besar-besar itu satu ekor makannya tiga sampai empat ekor ayam, kalau yang masih kecil cukup kepala ayam, setengah kilogram," bebernya.

Untuk biaya perawatan ini, Khoirul mengeluarkan uang sebesar Rp300 ribu, dalam dua minggu sekali. Ada juga dari Komunitas BLUM yang memberi bantuan.

Khoirul mengaku keluarganya sudah familiar dengan ular peliharannya. Bahkan, anaknya yang bernama Ananda Sabrina Humairo usia 3 tahun sering bermain dengan ular peliharaannya itu. Biasanya sang anak membawa ular itu ke kamar tidurnya.

"Biasanya digendong, dibuat foto-foto, kalau santai diajak tidur bareng,” ucapnya.

Baca juga:
Perajin Batu Akik di Trenggalek Sukses Tembus Pasar Internasional

Meski demikian, para tetangga sekitar rumahnya agak sedikit khawatir dengan adanya ular yang dipelihara Khoirul.

Ia mengaku ular peliharaannya tidak semua dirawat sejak kecil. Ada yang ia dapatkan sudah dalam kondisi besar. Ular yang sudah besar itu perlu dijinakkan dengan cara sering diajak aktvitas.

"Cukup dibuat mainan saja," katanya.

Khoirul mengaku ular ini sengaja ia pelihara secara pribadi. Namun, itu hanya untuk ular yang memiliki motif kulit bagus. Kalau motifnya biasa aja, akan dijual lagi. Biasanya, kolektor ular berani membeli jenis Albino dengan harga Rp15 juta.

Baca juga:
Pasar Ikan Hias di Sidoarjo Tak Seramai Masa Pandemi

Sementara itu, Icha Agustrismawati mengaku, awalnya sempat takut dengan hobi suaminya itu. Bahkan sempat memarahi sang suami lantaran hobinya diikuti oleh sang anak. Namun, akhirnya ia belajar dan kini sudah terbiasa dengan ular-ular raksasa itu.

"Ya tak marahi, karena anaknya jadi ikutan ayahnya. Kan takutnya kalau anak nanti tergigit. Tapi lambat laun belajar dari suami, dan sekarang udah biasa," paparnya.

Icha mengaku kini senang dengan ular jenis Albino dan Reticulatus yang biasanya akrab dengannya. Bahkan, salah satu ular ini ia berikan nama khusus.

"Yang Albino sama yang Gemol," katanya.