Jombang - 2 Orang meninggal dalam kasus keracunan makanan di Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang sudah mengambil sampel makanan untuk kepentingan pemeriksaan. Selain itu, pihak Dinkes didampingi petugas Puskesmas Sumobito juga memeriksa dapur tempat masakan yang disantap satu keluarga hingga akhirnya keracunan.
Kepala Puskesmas Sumobito dr Hexa menjelaskan, meninggalnya korban keracunan kedua diakibatkan dehidrasi cukup berat. Korban sempat bertahan lama di rumah. Ia baru panik ketika salah satu anaknya meninggal dunia.
"Dia itu makannya Minggu sore, dan malam pukul 7.00 WIB itu mual-mual dan diare. Tapi dia nggak cari pertolongan. Nah sampai Senin, mereka bertahan, nggak makan mereka. Sampai lemas mereka," ungkap Hexa.
Selasa, korban mengetahui salah satu anaknya meninggal dunia.
"Nah, mereka panik dan dibawa ke Puskesmas dan ada juga yang ke PKU Mojoagung. Ayah dan Ibu dibawa ke PKU Mojoagung. Anaknya dan mbahnya dibawa ke Puskesmas," kata Hexa.
Saat keduanya datang di Puskesmas, tim dokter langsung melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan diketahui keduanya dalam kondisi lemah dan parah.
Baca juga:
Sejarah Munculnya Latiao di Cina, Komposisi dan Alasan Ditarik BPOM
"Dia datang itu kondisinya lemah, dehidrasi dan sesak banget. Karena khawatir ada gangguan metabolik karena ganguan elektrolit karena kondisi ini melebihi 24 jam, akhirnya kami rujuk. Anaknya, kami rujuk ke PKU Mojoagung, sama seperti bapak ibunya. Kalau kakeknya kami rujuk ke RSUD," ungkap Hexa.
Hexa menambahkan, penyebab kematian mungkin dikarenakan kekurangan cairan. Berdasarkan hasil penelusuran di rumah korban, belum bisa dipastikan jika penyebab kematian adalah keracunan daging ayam.
"Kalau keracunan itu satu titik, tetapi semua orang dan banyak orang. Tapi ini higenis-nya. Karena ini tempat makannya dekat dengan obat rumput, dan kecapnya dekat dengan sabun, mungkin ini higenis-nya," bebernya.
Baca juga:
Puluhan Warga Blitar Keracunan Ikan Gurami Bakar
Seandainya Senin lalu korban langsung mendapat pertolongan dan cairan bisa masuk, dimungkinkan keadaannya akan membaik. Saat datang ke puskesmas, kondisi Asmiadi memang sudah lemah dan lemas.
"Sebetulnya kematian ini dikarenakan kekurangan cairan. Jadi kalau tubuh kekurangan cairan itu bisa terjadi gangguan metabolisme, dan itu bisa mengakibatkan kematian. Mbahnya itu kondisinya sudah lemah. Nadinya cepat dan ini tanda-tanda dehidrasi. Kalau dehidrasi, ya gangguan metabolisme," pungkasnya.