Pixel Code jatimnow.com

38 Ribu e-KTP Surabaya Belum Tercetak, Risma Minta Anak Buahnya Lembur

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Arry Saputra
Wali Kota Risma saat meninjau pelayanan e-KTP di Siola/Foto: Arry Saputra
Wali Kota Risma saat meninjau pelayanan e-KTP di Siola/Foto: Arry Saputra

jatimnow.com – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil  (Dispendukcapil) Surabaya, Kamis, (5/7/2018). Saat itu, diketahui bahwa saat ini ada sebanyak 38 ribu e-KTP Surabaya yang belum tercetak, sehingga dia meminta supaya anak buahnya lembur.

Saat sidak itu, Risma memperhatikan setiap siklus pengurusan e-KTP mulai dari perekaman awal, pengurusan surat keterangan (suket), dan pencetakan e-KTP. Ia nampak tidak tenang melihat antrean pengunjung yang mencapai ratusan orang di tiap loketnya.

Bahkan, Risma terlihat menghampiri petugas yang sedang melayani pemohon e-KTP yang sudah antre panjang. "Ini kenapa? kenapa kok lama? Antrenya panjang ini," ujarnya.

Risma juga memperhatikan pola alur pelayanan e-KTP. Ia merasa alur tersebut terlalu berbelit sehingga membuat banyak warga menumpuk. Bersama petugas dispendukcapil yang lain, Risma mencari cara agar tumpukan ini dapat diurai.

Ia juga menitikberatkan pada pelayanan e-KTP bermasalah dan tidak bermasalah yang dijadikan satu. "Kalau memang (KTP-nya) bermasalah ya masalahnya dia. Jangan yang gak bermasalah ikut antre. Itu gak fair namanya. Paham ya? Paham?" ujarnya.

Menurut Risma, semakin sore antrean pengurusan e-KTP itu semakin banyak yang datang ke Dispendukcapil. Hal itu terlihat kemarin sore ketika dia mengunjungi Dispendukcapil.

"Saya kemarin sore ke sini, kemudian saya evaluasi semua memang yang pertama alat kita terbatas. Ini kita ambil beberapa dari Kecamatan diambil, nanti kita adakan pengadaan sendiri untuk perekaman sidik jari dan iris mata,” tegasnya.

Ke depannya, lanjut Risma, akan melakukan pengadaan printer dan hari ini sudah kirim surat ke Dirjen dukcapil untuk membuatkan card readernya dan melacak apakah ada warga yang memiliki data ganda atau tidak di kependudukannya.

"Insyaallah kita akan lebih cepat, kita tambah 5 semua. Yang pertama prosesnya setelah cetak kemudian harus validasi dengan Jakarta. Komputer printer kita percepat karena masih 38 ribu yang belum tercetak. Mau tak paksa, tak suruh lembur untuk menyelesaikan dalam 3 hari." tandas Risma.

Sementara itu, Kadispendukcapil Suharto Wardoyo mengatakan alat rekam e-KTP semuanya rata rata sudah banyak yang rusak, sehingga banyak dilakukan perbaikan di Kemendagri.

Baca juga:
Intip Pertemuan Surabaya dengan Inggris: Ada Program Pelatihan ke Liverpoll Rek

"Hari ini pun, pejabat Dispenduk berangkat ke Jakarta ambil blanko e-KTP dan termasuk ambil printer e-KTP yang rusak diperbaiki," ujar Suharto.

Kepadatan pengurusan e-KTP juga dikarenakan para anak-anak yang berusia 17 tahun memanfaatkan waktu liburnya untuk mengurus KTP, karena kalau sudah aktif sekolah, mereka biasanya focus sekolah dan tidak ada waktu mengurus e-KTP.

"Jadi, padatnya ini karena masih libur sekolah, anak-anak baru masuk tanggal 16 besok. Nanti ada total 21 alat cetak e-KTP mulai Sabtu, nanti bisa diperbantukan di sini dan di kecamatan," lanjut Suharto.

Selain itu, Suharto mengatakan, ada juga yang belum masuk kuliah jadi cetak e-KTP di tuntaskan bulan Juli. Karena banyak yang datang jadi dari pindah data yang ada di Surabaya dan luar Surabaya nanti akan difasilitasi. 

"Mulai minggu depan langsung kita cetakkan kartu keluarga dan e-KTP, selama ada jaminan tempat tinggal dan kerja di Surabaya langsung kita cetakkan," pungkasnya.

Baca juga:
Pembangunan RS Surabaya Timur Capai 98 Persen

 

Reporter: Arry Saputra

Editor: Arif Ardianto