Pixel Codejatimnow.com

Dilepas Khofifah, Ribuan Perantau di Surabaya Mudik Gratis ke Kampung Halaman

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Khofifah melepas ribuan pemudik dari Surabaya ke 15 kabupaten/kota di Jatim (Foto: Humas Pemprov Jatim/jatimnow.com)
Khofifah melepas ribuan pemudik dari Surabaya ke 15 kabupaten/kota di Jatim (Foto: Humas Pemprov Jatim/jatimnow.com)

Surabaya - Ribuan perantau di Surabaya raya mulai berangkat ke kampung halaman dalam kegiatan mudik gratis yang digelar Pemprov Jawa Timur, Kamis (28/4/2022) pagi. Start dimulai dari Kantor Dinas Perhubungan Jatim Jl Ahmad Yani Surabaya.

Di lokasi, ribuan pemudik nampak antusias mengikuti kegiatan mudik tersebut. 15 kabupaten dan kota akan menjadi rute utama dalam kegiatan mudik gratis ini, dengan total 100 armada bus yang diterjunkan.

Usai memberangkatkan para pemudik, Gubernur Jatim Khofifah Indar Prawansa mengatakan tujuan dari kegiatan mudik gratis ini saah satunya sebagai upaya untuk meminimalisir kepadatan lalu lintas di Jatim menjelang arus mudik lebaran Idul Fitri

"Pertama bahwa untuk menghindari kepadatan lalu lintas, bisa dibayangkan kalau penumpang 3.609 orang bawa kendaraan roda empat masing-masing kayak apa padatnya," ucap Khofifah.

Baca juga:
Mudik Gratis Pemkab Gresik Berangkatkan 18 Armada Bus

Ia menambahkan, tujuan lainnya adalah untuk menciptakan rasa aman bagi pemudik karena telah dipastikan, baik kondisi kendaraan hingga driver telah melalui beberapa uji kelayakan mengendarai.

"Harapan kita adalah masyarakat bisa mendapatkan akses yang mudah kemudian aman, karena memang dari uji emisi kendaraannya, kemudian sisi cek kesehatan drivernya, urin, alkohol ini bahkan dimulai sejak 4 April lalu untuk emisi," imbuh orang nomor satu di Jatim itu.

Baca juga:
3.840 Peserta Mudik Gratis Pemprov Jatim Berangkat dari Surabaya, Ini Rutenya

Sehingga, kepadatan pemudik di saranan transportasi umum bisa sedikit berkurang dengan adanya program mudik gratis dari Pemprov Jatim.

"Kalau mereka akan melakukan mudik dengan mengikuti transportasi umum yang ada di masing-masing terminal, pasti juga terminalnya bisa padat," tandas mantan Mensos RI itu.