Pixel Codejatimnow.com

H-1 Lebaran, Mahasiswa di Lamongan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Jenazah korban gantung diri saat dievakusi petugas. (Foto : Humas Polres Lamongan for Jatimnow.com)
Jenazah korban gantung diri saat dievakusi petugas. (Foto : Humas Polres Lamongan for Jatimnow.com)

Lamongan - Jelang sehari Lebaran, pria lajang di Lamongan malah ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tergantung. Korban berusia 20 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa. Dia nekat mengakhiri hidup dengan sarungnya yang diikatkan di pohon mangga.

Korban diketahui bernama Najih, warga Desa Windu, Kecamatan Karangbinangun, Lamongan. Jenazahnya ditemukan Senin (1/5/2022) dini hari. Belum diketahui pasti motif dibalik aksi nekat sang mahasiswa. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban sempat berpamitan meminta uang kepada orang tuanya untuk membeli sahur.

"Sebelum diketahui bunuh diri pada Minggu (1/5/2022) sekira pukul 03.00 WIB, korban meminta uang kepada ibunya guna membeli nasi goreng untuk makan sahur. Oleh ibunya di berikan uang Rp30 ribu," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro kepada wartawan, Minggu (1/5/2022).

Setelah menerima uang dari ibunya, korban keluar dengan menggunakan sepeda motor bernopol S 3544 FH. Namun hingga pagi belum juga kembali. Sang ibu tidak merasa curiga dan bermaksud ke salah satu pondok di Lamongan karena korban diketahui sering pergi ke sana.

Baca juga:
Geger, Warga Arjosari Kota Malang Ditemukan Gantung Diri di Rumahnya

"Sekira pukul 07.00 Wib, saksi Mat Ngali saat berada di kebun mencari buah jeruk dan melihat kondisi korban tergantung di pohon mangga. Akhirnya berupaya memberitahukan warga kampung dan perangkat desa Kemudian dilanjutkan ke polsek," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, pihak Polsek Karangbinangun, Koramil, perangkat desa, dan pihak medis berupaya mengambil langkah-langkah penanganan. Sesuai hasil pemeriksaan luar, bidan desa menyebut korban telah dinyatakan meninggal dan tidak di ketemukannya tanda-tanda kekerasan.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 1 Mendekatkan Sejarah dengan Generasi Muda

"Pihak orang tua dan keluarga menerima atas kejadian itu dan tidak mempermasalahkan di kemudian hari dengan melampirkan surat pernyataan menolat untuk dilakukan Visum Luar maupun dalam," tandasnya.