Lamongan - Tradisi kupatan atau Lebaran Ketupat dirayakan sepekan setelah Idul Fitri. Momen itu dimanfaatkan sebagian warga Lamongan. Mereka berdagang janur untuk meraup cuan.
Janur adalah daun muda dari beberapa jenis palma besar seperti kelapa dan siwalan. Barang tersebut bahan utama pembuatan ketupat. Karena berfungsi sebagai pembungkus, banyak di antara janur kemudian divariasikan menjadi berbagai bentuk unik dan menarik.
Tak ayal, janur banyak diburu warga di momen Lebaran Ketupat. Salah satu tempat banyak warga mencari dan menjual janur yakni di Pasar Rakyat Sukomulyo.
Pedagang Janur di Pasar Rakyat Sukomulyo Lamongan, Hepy mengaku mendapat berkah dari momen Lebaran Ketupat tahun ini. Ia meraup cukup banyak keuntungan. Terlebih dengan situasi pandemi yang melandai, membuat daya beli masyarakat terdongkrak.
"Penjualan Alhamdulillah ramai. Karena mungkin (situasi pandemi) sudah bebas ini, ekonomi mulai pulih. Jadi ya lumayan," kata Hepy, Sabtu (7/6/2022).
Baca juga:
Volume Sampah di Lamongan Meningkat Selama Libur Lebaran
Bahkan untuk memenuhi permintaan pasar, ia mendatangkan janur dari Kabupaten Lumajang. Selama hampir 4 hari berdagang, Hepy telah menjual 4 pikap janur.
"Untuk satu ikat besar berisi 500 lembar janur dijual dengan harga Rp150 ribu. Kalau eceran satu ikat isi 80 lembar, harganya Rp25 ribu," ujar Hepy.
Baca juga:
Mas Dhito dan Mbak Cicha Halalbihalal ke Khofifah Bersama Kepala Daerah se Jatim
Selain Hepy, banyak penjual janur yang membeber dagangannya di Pasar Rakyat Sukomulyo Lamongan. Mereka berusaha memanfaatkan momen Lebaran Ketupat untuk mengais rezeki.
Tidak hanya dalam bentuk lembaran janur, mereka juga menjual aneka jenis bungkus ketupat. Mulai dari berbentuk ikan hingga bebek.
URL : https://jatimnow.com/baca-44802-semarak-tradisi-kupatan-di-lamongan-pedagang-janur-panen-cuan