Surabaya - Pemerintah telah menyiapkan skema lockdown untuk menekan penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Forkopimda Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (9/5/2022) malam.
"Kami lihat seperti apa level penyakit yang ada. Kalau tingkat desa, ya desa yang lockdown. Kalau kecamatan, ya lockdown kecamatan," ucap Mentan kepada wartawan.
Ia menjelaskan, penularan virus PMK kepada hewan ternak sangat cepat. Jika di persentasekan hampir 90 persen. Jadi jika ada satu saja hewan ternak yang terpapar, maka potensi besar dalam satu kandang juga tertular.
"Karena mutasi lewat kontak langsung atau angin airborne yang bisa jatuh 3 km. Jadi harus sisihkan ke sana," jelasnya.
Namun dari potensi penularan yang tinggi itu, Mentan memastikan virus PMK tidak menyerang manusia. Ia meminta warga untuk tidak panik. Saat ini, pemerintah tengah serius meneliti virus tersebut dan memproyeksikan membuat vaksin sendiri.
"Sesudah itu baru ditentukan vaksin yang cocok. Kemungkinan vaksinnya tadi ibu gubernur, kita buat sendiri saja seperti yang lalu ternyata cukup ampuh," katanya.
Baca juga:
Jatim Terima Bantuan Pertanian Bernilai Miliaran, Optimis jadi Lumbung Nasional
Di tempat sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini proses isolasi masih berbasis kandang per kandang. Sehingga hewan ternak yang telah positif terpapar PMK dilarang untuk keluar dari kandangnya.
Khofifah menambahkan, sejumlah hewan yang terjangkit PMK sudah disuntik obat beberapa waktu lalu. Hasil monitoringnya, terdapat reaksi positif setelah 3 hari penyuntikan. Hewan-hewan yang telah disuntik mulai menunjukan kesembuhan secara berkala.
"Yang disuntik kedua jarak tiga hari, ternak itu sudah membaik. Jadi kami berharap ada penyuntikan masif. Utamanya di kandang bergejala. Paling tidak tiga kali penyuntikan," katanya.
Baca juga:
Petrokimia Gresik Siap Dukung Program Percepatan Tanam Menteri Pertanian
Saat ini, pihaknya telah melakukan melakukan penyuntikan rata-rata dua kali. Ia optimistis dari suntikan yang ketiga nanti virus PMK pada ternak bisa sembuh.
"Sekarang sudah dua kali rata-rata. Kami koordinasikan dengan Pak Mentan supaya ketersediaan obat-obatan analgesik antibiotik vitamin tercukupi. Saya minta ke ikatan alumni FKH Unair turunkan tim LBH banyak supaya penyuntikan lebih masif," tandas mantan Mensos itu.