Pixel Codejatimnow.com

Pemkot Mojokerto Latih Puluhan Warga Terdampak PHK Buat Klompen

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Supriyadi
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Kepala DiskopUKMperindag Ani Wijaya.(Foto: Diskominfo Kota Mojokerto for jatimnow.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama Kepala DiskopUKMperindag Ani Wijaya.(Foto: Diskominfo Kota Mojokerto for jatimnow.com)

Mojokerto - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melatih sebanyak 30 warga terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk membuat klompen atau sandal dan sepatu kayu. Pelatihan, pendampingan dan pemberian modal ini guna menyiapkan industri kreatif agar menjadi kota pariwisata yang selalu didukung Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

"Kota Mojokerto salah satu prioritasnya mewujudkan menjadi kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya. Setiap yang datang dan berwisata pasti butuh oleh-oleh untuk dibawa pulang. Itulah yang harus kami siapkan pula," kata Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto dalam keterangan tertulis, Selasa (31/5/2022).

Mereka yang dilatih adalah bagian yang disiapkan Pemkot Mojokerto menjadi penyedia oleh-oleh khas Kota Mojokerto.

"Kalau Kota Mojokerto sudah terkenal sebagai penghasil alas kaki, sepatu dan sandal bahkan sudah menjadi komoditas ekspor, kenapa tidak mencoba sertifikasi usaha alas kaki yang berbahan dasar kayu seperti ini. Menarik sekali," jelasnya

Baca juga:
Pemkot Mojokerto Tetapkan Musrenbang Tematik dengan Prioritas 3 Hal Ini

Mengingat persaingan pasar yang ketat, Ning Ita ingin agar produk alas kaki berbahan kayu atau klompen yang dibuat peserta pelatihan harus memiliki ciri khas Majapahitan. Dia juga berharap Kota Mojokerto memiliki ciri khas pakaian dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Kami masukan unsur kerajaan Majapahit dalam klompen ini. Baju sudah saya patenkan, warna khasnya Kota Mojokerto adalah terakota, batiknya adalah batik matahari, pengembangan dari surya Majapahit. Kalau nanti sandalnya sekalian kami bisa patenkan itu, kami akan punya ciri khas pakaian dari ujung rambut hingga ujung kaki," ujarnya.

Baca juga:
Jadwal Layanan Publik di Mojokerto Selama Ramadan, Pj Wali Kota: Tetap Normal

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya menambahkan, pelatihan pembuatan klompen bertujuan untuk penyegaran dari produk alas kaki di Kota Mojokerto.

"Ini baru pelatihan dasar. Tapi kami akan terus melakukan pendampingan agar produk yang dihasilkan wirausaha pemula khususnya terkait klompen ini bisa lebih baik dan sempurna," pungkasnya.