Surabaya - Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) menargetkan perubahan status program studi (prodi) diploma 3 menjadi sarjana terapan dalam tahun ini.
Dekan Fakultas Vokasi Unair, Prof Dr drh Anwar Ma'ruf menargetkan tahun ini semua prodi yang sedang ditelaah dan bisa menjadi sarjana terapan menyesuaikan kebutuhan industri dan lapangan kerja.
Dia merinci, dari 19 prodi Fakultas Vokasi Unair, 9 di antaranya sudah sarjana terapan atau diploma 4 (D4). Sementara sisanya masih berstatus diploma tiga (D3).
Kecuali Prodi Ilmu Perpustakaan dan Keperawatan, masih akan bertahan dengan status D3 sesuai kebutuhan industri.
"Kompetensi ke depan tenaga kerja yang dibutuhkan bersifat lebih tinggi lagi. Untuk itu diploma 3 ditransformasi jadi sarjana terapan dan magister dan doktor terapan. Dengan harapan SDM unggul bisa diperoleh," ujar Prof Anwar usai talkshow Puncak Dies Natalis ke-8 Fakultas Vokasi Unair, Kamis (23/6/2022).
Menurutnya, dunia kerja saat ini lebih fokus pada banyak kompetensi dan tenaga ahli.
Baca juga:
FKG Unair Berikan APD pada Pekerja Galian C Bukit Jaddih Bangkalan
"Kami juga sedang mencoba meningkatkan branding sarjana terapan. Karena status sarjana terapan atau diploma masih belum bisa dipahami dengan baik oleh masyarakat. Banyak yang hanya mencari strata 1," urainya.
Sementara dalam talkshow SDM Unggul Melalui Link and Match tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengungkapkan, banyak industri di daerahnya yang perlu tenaga ahli dan terampil dan bisa diisi oleh tenaga vokasi.
"Kalau tidak, tenaga asing bisa masuk mengisi tenaga ini," tegas Gus Yani-sapaan akrabnya.
Baca juga:
Menteri AHY Lulus Program Doktor di Unair Surabaya dengan Predikat Cumlaude
Hal senada juga diungkapkan Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati. Dia menyebut, lulusan vokasi banyak dibutuhkan karena SDM tersebut siap kerja.
Dalam hal ini pihaknya telah membuka pembicaraan awal dengan dekan FV Unair. Implementasinya, pihak vokasi Unair berkunjung Kabupaten Mojokerto untuk membentuk laboratorium vokasi.
"Dalam simbiosis ini dari sisi vokasi butuh laboratorium, sementara kami butuh SDM atau tenaga ahli untuk membantu kami menata mengembangkan wisata. Yang dibidik dua kecamatan yakni Trawas dan Pacet," bebernya.