Surabaya - Lima mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Surabaya menciptakan inovasi alat pembelajaran Geografi 3 in 1, khusus untuk siswa Sekolah menengah pertama (SMP). Namanya Flo.Fa.Fer Box. Alat tersebut untuk membantu siswa SMP memahami materi Geografi tentang atmosfer, flora dan fauna di Indonesia serta lapisan bumi.
Lima mahasiswa semester 6 pencipta Flo.Fa.Fer Box adalah Clara Christianti, Ierenne Novendah, Verian Pramana Bastian, Teofilus Agusto, dan Trisdyanti Wulan Khosuma. Mereka tergabung dalam tim bernama CoXifera.
Ketua Tim CoXifera, Clara Christianti mengatakan, Flo.Fa.Fer Box merupakan singkatan dari mata pelajaran Geografi. Flo untuk flora, Fa untuk fauna, dan Fer untuk atmosfer. Inovasi alat pembelajaran Geografi ini dibuat berdasarkan hasil survei pelajaran tersulit menurut siswa SMP dan SMA.
“Di urutan pertama ada matematika dan kedua Geografi. Karena kami mau membuat sesuatu yang berbeda, kami ambil Geografi sebagai mata pelajaran yang dibuatkan alat pembelajarannya,” jelas Clara Christianti saat ditemui di Gedung Teaching Industry Ubaya, Kampus Ubaya Tenggilis, Rabu (29/6/2022).
Mahasiswa lulusan SMAN 2 Samarinda ini memaparkan, ketiga mata pelajaran Geografi dijelaskan dalam box kayu berukuran 30 x 23,2 cm yang terbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian itu cara penggunaannya berbeda-beda. Sisi atas box digunakan untuk belajar atmosfer. Permainan dilakukan menggunakan kartu yang berisi pertanyaan.
"Siswa mengambil kartu lalu pertanyaan dijawab dengan menempelkan stiker pada bagian atmosfer. Cara ini digunakan untuk menambah interaksi antara guru dan murid," jelasnya.
Sementara pada bagian dinding box terdapat peta Indonesia yang digunakan untuk mempelajari penyebaran flora dan fauna di Indonesia. Cara mainnya setelah siswa mengambil kartu dan menjawab pertanyaan, jawaban dapat dicek menggunakan aplikasi CoXifera.
Baca juga:
Dilantik Anggota DPRD Surabaya, Putra Blegur Prijanggono Ditunjuk jadi Ketua Fraksi Golkar
Aplikasi akan mengarahkan pada kamera yang dapat digunakan untuk scan peta Indonesia. Setelah di scan, akan muncul gambar serta nama hewan dan tumbuhan berdasarkan letak petanya. Alat ini terintegrasi dengan Augmented Reality (AR) yang digunakan untuk mempelajari lapisan bumi pada bagian dalam box.
"Terdapat miniatur bumi yang tutup atasnya dapat dibuka sehingga memperlihatkan lapisan bumi. Di sampingnya ada stiker, ketika di-scan menggunakan kamera pada aplikasi CoXifera akan muncul video informatif mengenai lapisan bumi," bebernya.
Clara menyebutkan, penggunaan AR dibuat untuk mempermudah siswa mendapat penjelasan yang lebih gampang dipahami dengan cara yang berbeda dari biasanya. Pengerjaannya dilakukan selama lebih dari satu bulan. Saat ditanya apakah masih ada kesulitan dalam membuat permainan tersebut, Clara mengaku kesulitannya hanya dengan cara membentuk pola bumi dan memotong kayu menggunakan mesin.
Baca juga:
Ramadan Berkah, Ikatan Alumni Universitas Surabaya Berbagi di 7 Panti Asuhan
“Setelah berulang kali berusaha membentuk pola sempurna dengan mesin, kami tidak menyangka bisa berhasil juga. Hasilnya sesuai ekspektasi. Bahkan mendapat penghargaan Best Product dari dosen,” terangnya.
Ketua Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Ubaya Dr. Indri Hapsari, S.T., M.T. berharap inovasi untuk membantu pendidikan siswa ini dapat dikembangkan dalam skala industri.
"Saya harap inovasi ini menjadi pemicu semangat mahasiswa agar semakin kreatif dalam merancang produk yang bermanfaat bagi masyarakat,” tukasnya.