Surabaya - Sebanyak 181 brand terkemuka industri manufaktur mengikuti pameran Manufacturing Surabaya selama satu bulan yang digelar PT Pamerindo Indonesia di Grand City Convention & Exhibition Center Surabaya.
Geliat bisnis manufaktur secara nasional pascapandemi menunjukan pertumbuhan yang sangat baik. Sejalan dengan pertumbuhan nasional, ekspansi sektor manufaktur lokal pun terus meningkat.
Di Jawa Timur, sektor industri memegang peranan yang sangat strategis dalam menopang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur, di mana 30,6% PDRB Jatim berasal dari sektor manufaktur.
Events Director PT Pamerindo Lia Indriasari mengatakan, gelaran Manufacturing Surabaya 2022 sebagai wujud komitmen Pamerindo Indonesia dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan industri lokal, khususnya Jawa Timur sebagai lead ekspor industri manufaktur.
"Kami berharap pameran ini ditargetkan bisa dihadiri 4.800 pengunjung dan diharapkan mendorong pertumbuhan industri lokal di tengah upaya resiliensi pascapandemi serta mendukung penguatan daya saing sektor manufaktur lokal," bebernya.
Dia menjelaskan, Manufacturing Surabaya 2022 menyuguhkan beragam informasi melalui seminar hybrid, serta peralatan dan perlengkapan industrial inovatif.
"Acara ini juga memungkinkan seluruh pelaku industri manufaktur untuk bertemu dan membuka peluang investasi serta kolaborasi bisnis," urainya.
Sementara itu Plt. Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa Pemprov kini berfokus pada percepatan pemulihan ekonomi dengan pembangunan infrastruktur daerah sebagai faktor utama yang mendukung mobilisasi dan interaksi berbagai sektor industri di Bumi Majapahit. Menurutnya, industri manufaktur adalah sektor yang tengah dibangun Pemprov Jatim sebagai upaya menggenjot kembali perekonomian di Jawa Timur.
Baca juga:
Maternity Expo & IVF Festival 2024: Asa Baru Pasangan yang Inginkan Buah Hati
"Pada triwulan | 2022, pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur mengalami peningkatan signifikan sebesar 5,2% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Peningkatan tersebut terdorong oleh kolaborasi dan sinergi berbagai pihak, termasuk di dalamnya industri manufaktur sebagai industri sekunder," ujar Emil.
Pameran industri manufaktur di Grand City Surabaya.
Ditambahkan Emil, pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari peran krusial pemerintah daerah dalam memajukan industri dan sektor manufaktur lokal. Di mana industri di Jatim yang bermuatan lokal kini memiliki pasar sendiri, baik di dalam maupun luar negeri.
Sehingga itu, pemerintah terus berupaya membangun dan mendorong sektor ini agar semakin memiliki daya saing, kemandirian, dan inklusivitas untuk memulihkan ekonomi Jatim. Terlebih mengingat kondisi pelonggaran PPKM yang semakin meningkatkan produktivitas industri.
Baca juga:
284 Perusahaan Pamer Produk di Manufacturing Surabaya 2024, Dibuka Wali Kota
“Kami mengupayakan agar Industri lokal menjadi kunci pertumbuhan ekonomi negara. Bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pemprov Jatim menindaklanjuti wilayah-wilayah yang potensial untuk menjadi Desa Devisa yang merupakan program besutan LPEI untuk pengembangan produk UKM-IKM yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan perluasan pasar," urai Emil.
"Kami terus mendukung pertumbuhan industri manufaktur di Jatim. Dengan adanya pameran manufaktur seperti ini, diharapkan akan menjadi jembatan yang menghubungkan dan mewadahi berbagai bidang industri di Jatim,” imbuhnya.
Pelaksanaan seri pameran ini juga tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan sebagai langkah preventif dan antisipasi terhadap penyebaran Covid-19.