Pixel Codejatimnow.com

Dekopin Catat 30 Persen Koperasi di Jatim Tidak Aktif

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Ketua Umum Dekopin, Sri Untari (Foto-foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Ketua Umum Dekopin, Sri Untari (Foto-foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

Surabaya - Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Sri Untari menyebut ada 30 persen dari 32 ribu koperasi di Jawa Timur yang tidak aktif.

Untuk itu, Untari berharap, momen pembukaan K-UKM Expo di Grand City hari ini bisa menjadi rangsangan bagi koperasi-koperasi untuk kembali aktif.

"Itu yang perlu dilakukan pembinaan untuk kemudian diaktifkan kembali," ujar Untari kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).

Menurut Untari, tidak aktifnya koperasi bisa dilihat dari intensitas rapat anggota yang dilakukan sebuah koperasi. Karena, setiap aktivitas di dalam koperasi pasti melalui kesepakatan seluruh anggota.

"Gampang banget kalau melihat (masih aktif atau tidak sebuah koperasi), berapa banyak yang rapat anggota itu aktif. Koperasi itu kan dibentuk dari anggota, bukan dari pribadi-pribadi. Itu mereka bisa rapat anggota untuk membubarkan," jelas Sekretaris DPD PDIP Jatim itu.

Baca juga:
DPRD Jatim Sahkan Perda Koperasi dan UMKM, Bukti Penguatan Pilar Ekonomi

Pameran produk di K-UKM Expo di Grand City SurabayaPameran produk di K-UKM Expo di Grand City Surabaya

Padahal, lanjut Untari, kontribusi koperasi di Jatim dalam menaikkan geliat ekonomi terhitung mencapai 18,7 persen untuk skala nasional. Artinya, prosentase itu disebutnya sebagai nilai bahwa koperasi-koperasi di Jatim memiliki kualitas yang bagus.

"Saya contohkan dari mulai yang gede itu Sidogiri, KWSG dan masih banyak lagi yang lain-lain, bagus-bagus. Pertama, mampu menyerap tenaga kerja dan kedua, memberikan akses permodalan yang mudah bagi pelaku UKM," beber dia.

Baca juga:
Pria Blitar Ditangkap Polisi Tulungagung, Penipuan Berkedok Koperasi Fiktif

Untari menambahkan, Dekopin bersama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) kini terus berupaya memberikan akses permodalan yang mudah bagi pelaku UKM di Jatim.

"Nanti LPDB datang, biar mereka (pelaku UKM) langsung akses permodalan dari LPDB yang cuma 3 persen. Itu akan sangat mendukung koperasi melempar pinjaman kepada UKM-UKM yang produktif, baik UKM kuliner, UKM kerajinan, IT, pangan dan sebagainya," tandas anggota Komisi E DPRD Jatim tersebut.