Kediri - Setelah puluhan tahun bertahan dalam kegelapan, Onggoboyo, perkampungan di tengah perkebunan tebu milik PTPN X Kediri di Dusun/Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri bakal terang.
Terdapat 17 kepala keluarga (KK) yang tinggal di perkampungan itu. Mereka rata-rata memiliki mata pencaharian sebagai buruh dengan penghasilan tak menentu. Selama ini warga berupaya mandiri membuat penerangan dari genset.
Sutikno, Ketua RT di Kampung Onggoboyo tak menampik hal itu. Dia sendiri mengaku datang ke kampung itu pada Tahun 1984. Baru kemudian pada Tahun 2014 warga mendapatkan bantuan penerangan berupa solar cell dari bupati waktu itu.
Namun, karena daya tahan penyimpanan batere yang tidak lama, lampu pada malam hari sudah redup. Kemudian warga bernisiatif menggunakan genset supaya malam hari tetap terang.
"Genset itu pun 1 liter bahan bakar habis untuk tiga jam," ucap Sutikno, Senin (1/8/2022).
Kondisi semakin memprihatinkan saat pandemi. Karena anak-anak mereka yang masih sekolah harus belajar daring. Beberapa pelajaran harus mengikuti siaran di televisi maupun ponsel. Sehingga mereka terpaksa mengungsi ke teman di luar Onggoboyo.
Menurut Sutikno, warga di Kampung Onggoboyo sudah lama berharap kampung mereka bisa dialiri jaringan listrik PLN. Pengukuran jarak antara kampung Onggoboyo dengan jaringan listrik yang melintas di desa mereka pun pernah dilakukan, tapi belum juga ada realisasi.
Prihatin dengan kondisi warganya di Onggoboyo itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) berupaya agar jaringan listrik PLN bisa masuk ke sana.
Dalam pertemuannya dengan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kediri di Kantor Pemkab Kediri, Mas Dhito menyampaikan harapannya itu.
Mas Dhito mengatakan, sebelum Bandara Internasional Dhoho Kediri beroperasi pada 2023 mendatang, diharapkan PLN sudah dapat memberi dukungan listrik di Kampung Onggoboyo. Dia tak menginginkan begitu bandara sudah beroperasi, masih ada desa yang belum teraliri listrik.
Baca juga:
Komitmen Mas Dhito Wujudkan Kemandirian dan Cegah Bullying Anak Disabilitas di Kediri
"Akan terjadi ketimpangan yang sangat kontras sekali nanti begitu bandara beroperasi traffic dan segala sesuatunya akan meningkat tapi masih ada desa yang belum mendapatkan listrik," terang Mas Dhito.
Persoalan listrik di Kampung Onggoboyo itu diakui Mas Dhito menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diprioritaskan. Supaya jaringan listrik PLN bisa masuk ke sana, Pemkab Kediri juga telah berkomunikasi dengan PTPN X.
"Bagi kami di pemerintahan, pemerataan adanya listrik itu adalah suatu keniscayaan tersendiri," ungkap Mas Dhito.
Menanggapi permintaan dukungan listrik di Kampung Onggoboyo, Manager PLN UP3 Kediri Edi Cahyono mengaku akan memberikan suport. Pihaknya mengaku tetap akan memastikan kondisi di lapangan.
Disampaikannya, untuk mendukung jaringan listrik ke Onggoboyo, perlu diketahui terkait jarak antara lokasi dengan jaringan listrik yang sudah ada di desa itu, termasuk jumlah KK calon pengguna listrik. Hasil analisa nantinya, akan diajukan ke bidang listrik desa yang menangani.
Baca juga:
Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ
"Nanti dari kami kita ajukan ke unit induk distribusi Jawa Timur," terangnya.
Edi menambahkan, PLN berharap pembangunan jaringan di Kampung Onggoboyo tidak memunculkan persoalan, karena melewati lahan perkebunan. Untuk itu perlu adanya pertemuan dengan pihak perkebunan yang difasilitasi Pemkab Kediri.
"Saya kira kalau semua pihak berkoordinasi dengan baik dan masyarakat juga terlibat, saya yakin ini akan berjalan baik," pungkasnya.
(ADV)