Pixel Codejatimnow.com

BIAN, Pemprov Jatim Sekaligus Jalankan Program Pencegahan Stunting

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.(Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.(Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) siap menyukseskan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dari pemerintah pusat sepanjang Agustus 2022. Dalam realisasinya, Pemprov akan berjalan dua kaki dengan menyematkan program pencegahan stunting di dalamnya.

"Tentu, proses percepatan pencapaian pentahelix bisa dilakukan bersama,” ujar Khofifah dalam keterangan resmi yang diterima jatimnow.com, Rabu (3/8/2022).

Untuk percepatannya, Khofifah mengajak bupati/wali kota, Dinas Kesehatan dan sektor pribadi serta media bersama menjadi bagian dalam upaya percepatan imunisasi di Jatim.

"Semua lini gerak bersama, terutama Bulan Imunisasi Nasional sedang digencarkan. Kami harap bisa lakukan percepatan pencapaian imunisasi,” sambungnya.

Ia juga mengingatkan tentang pentingnya kesadaran orang tua terhadap imunisasi yang dibarengi dengan pencegahan stunting. Jadi kasus-kasus gizi buruk di Jatim bisa ditekan secara maksimal.

"Vaksinasi MR akan melengkapi imunisasi dasar dan lanjutan anak setelah lahir,” tandas orang nomor satu di Jatim itu.

Baca juga:
Tanggapan Pj Gubernur Adhy soal Kritik DPRD Jatim tentang LKPJ 2023

Dalam imunisasi nanti para balita akan diberi vaksin MR (Measles dan Rubella). Vaksin tersebut wajib diberikan kepada anak mulai dari usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun. Tujuannya untuk mencegah measles (campak) dan rubella (campak Jerman).

MR juga dibutuhkan untuk mengantisipasi komplikasi penyakit yang ditimbulkan oleh campak. Sehingga Bulan Imunisasi Anak Nasional kali ini diharapkan mampu memenuhi target semua anak usia 9 bulan sampai 12 tahun menerima imunisasi MR untuk pencegahan campak-rubella.

"Targetnya kurang lebih 2,3 juta untuk Jatim. Sehingga kami selesaikan Agustus,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Jatim Dr Erwin Astha Triyono.

Baca juga:
Angka Perkawinan Anak di Jatim Turun Signifikan

Hingga saat ini, cakupan imunisasi MR di Jatim sudah berada di angka 120 ribu atau lebih dari 5 persen. Selain imunisasi MR, Dinkes Jatim juga memiliki imunisasi Kejar untuk bayi yang belum mendapatkan imunisasi dan hampir berusia satu tahun.

“Sehingga kami nggak ada yang belum imunisasi. Kalau imunisasi penuh, maka menghindari KLB (Kejadian Luar Biasa),” jelasnya.