Pixel Codejatimnow.com

Mas Dhito Rencanakan Pelatihan Penguatan SDM BUMDes

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Yanuar Dedy
Mas Dhito dalam Jumat Ngopi di Tegowangi.(Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Mas Dhito dalam Jumat Ngopi di Tegowangi.(Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

Kediri - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito berencana memberikan pelatihan penguatan sumber daya manusia (SDM) Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Tujuannya agar BUMDes bisa bekerja secara optimal dan mampu memberikan pendapatan bagi desa.

"Untuk SDM-nya kami buatkan pelatihan bagaimana pengelolaan BUMDes yang baik dan benar, bagaimana untuk meningkatkan pendapatan desa," kata Mas Dhito, Selasa (9/8/2022).

Untuk merealisasikan rencana pelatihan bagi SDM BUMDes, Mas Dhito meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri untuk memfasilitasinya. Peserta pelatihan merupakan pengelola BUMDes se-Kabupaten Kediri.

"Nanti kami kumpulkan di satu tempat supaya teman-teman BUMDes di tiap desa punya kemampuan untuk meningkatkan pendapatannya," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DPMPD Kabupaten Kediri Agus Cahyono menambahkan, pihaknya telah menyiapkan rencana pelatihan sebagaimana instruksi Mas Dhito. Pelatihan akan dilakukan pada September 2022. Pelatihan meliputi bimbingan teknis (Bimtek) terkait penguatan keuangan BUMDes.

Baca juga:
Produktivitas Padi di Kediri Terus Naik Melalui Program DITO

Peserta yang diundang yakni perwakilan pengelola BUMDes dari 343 desa. Setiap BUMDes diambil dua orang. Kemudian pelatihan dilanjutkan terkait pengelolaan unit usaha. Dalam hal ini, peserta pelatihan dibagi sesuai bidang usaha yang digeluti BUMDes.

"Paket-paket ini berdasarkan kluster unit usaha," bebernya.

Sebagaimana diketahui, rencana pemberian pelatihan bagi SDM lahir dari usulan pengelola BUMDes dalam acara Jumat Ngopi yang di pelataran Candi Tegowangi pada 22 Juli 2022. Pada kesempatan itu, Mas Dhito mendapatkan curhatan dari Ketua BUMDes Tegowangi Rangga terkait kondisi BUMDes saat kondisi pandemi. Keterbatasan modal menjadikan usaha milik desa itu sulit berkembang.

Baca juga:
Pembangunan Pasar Ngadiluwih Dimulai Awal 2025, Pemkab Kediri Siapkan Rp30 M

 

(ADV)