Pixel Codejatimnow.com

Kelezatan Es Krim Orlando, Paduan Resep Italia dan Lidah Surabaya (2)

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zain Ahmad
Es krim Orlando dibuat dari resep Italia yang dipadukan dengan selera warga Surabya. (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Es krim Orlando dibuat dari resep Italia yang dipadukan dengan selera warga Surabya. (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

Surabya - Orlando Ice Cream pernah mengalami masa jaya di era 1990. Saat itu ada sekitar 100 gerobak yang dioperasikan. Namun, lambat laun berkurang lantaran kalah bersaing dengan produk es krim raksasa.

Meski demikian, Rudi Juwono tetap bersyukur. Sebab, produk es krimnya bertahan hingga sekarang.

"Sudah tiga generasi. Dulu nenek saya, terus ayah dan ibu, baru turun ke saya," sebutnya.

Namun, generasi pertama masih belum memproduksi es krim. Masih es kuno seperti es lilin dan sejenisnya. Baru jelang awal 1980, generasi kedua mulai berinovasi.

"Ada sales mesin es krim yang menawarkan mesin ke ibu saya," terang Rudi. 

Awalnya, ibunya menolak karena es krim belum populer di era itu. Takut tidak laku. 

Rupanya, rasa takut itu kalah dengan rasa penasaran. Sebab, si sales mesin tadi memberi tawaran yang menggiurkan. Setiap pembeli mesin akan dikirim ke Italia untuk belajar memproduksi es krim. Tentu dengan biaya sendiri.

Baca juga:
Hampers Lauk Pauk Sidoarjo Berisi Menu Buka dan Sahur, Ramai Diserbu Pembeli

Hanya empat orang dari Indonesia yang terbang ke Italia. Mereka belajar selama satu minggu. Kemudian pulang ke Indonesia dan memproduksi es krim sendiri.

Begitu percobaan pertama, es krim berhasil dibuat. Sayangnya, tidak ada pembeli. Orang-orang sekitar merasa aneh dengan barang baru itu.

Baca juga:
Warga Sidoarjo Raup Omzet Rp20 Juta dari Usaha Kacang Mente di Bulan Ramadan

"Katanya terlalu kental dan pekat. Ya sudah, sama ibu dicampur dengan santan biar cocok dengan lidah orang sini," kata Rudi. 

Alhasil, penjualannya justru meningkat dalam waktu singkat. Hanya dalam dua tahun, Orlando Ice Cream bisa memiliki ratusan gerobak keliling.

Rudi kemudian menunjukkan mesin bersejarah bagi perusahaannya itu. Letaknya di ruang produksi. Berjajar dengan mesin pengaduk adonan dan mesin pendingin adonan. (bersambung)