Pixel Codejatimnow.com

Pemprov Jatim Jajaki Kerja Sama dengan Australia untuk Ekspor Manggis dan Kakao

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Ni'am Kurniawan
Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak saat memberi sambutan.(Foto: Pemprov Jatim/jatimnow.com)
Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak saat memberi sambutan.(Foto: Pemprov Jatim/jatimnow.com)

Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menjajaki kerja sama dengan IA-CEPA ECP Katalis yang berasal dari Australia. Rencananya Jatim melakukan ekspor di sektor hortikultura, yakni manggis dan kakao.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Katalis Roadshow A Conversation With Katalis di four points by Sheraton. Menurutnya, ada lima tropical fruit potensial yang sedang dipelajari agar bisa masuk ke pasar Australia. Saat ini, pihak Pemprov Jatim sedang mempelajari persyaratan, aturan maupun akses pasarnya.

"Alhamdulillah dari kelima tropical fruit dimulai dari manggis dan kakao. Keduanya membuka peluang studi agar Jatim bisa mendongkrak ekspor," ujar Emil dalam keterangan resminya, Kamis (11/8/2022).

Emil menegaskan, peluang kerja sama di sektor hortikultura sangat terbuka. Selain Sumber Daya Alam yang cukup, Katalis mau membuka diri terhadap Jatim untuk melangsungkan studi secara khusus terkait komoditas manggis melalui forum semacam ini.

"Jadi, nanti kami identifikasi dan matangkan untuk sentra-sentranya agar manggis bisa menjadi buah tropis yang bisa kami ekspor ke Australia," tuturnya

Rencana kerja sama di sektor hortikultura, yakni manggis, harus dilakukan secara step by step. Tujuannya untuk membuka potensi komoditas lain apabila ekspor kembali ke Australia.

Baca juga:
Tanggapan Pj Gubernur Adhy soal Kritik DPRD Jatim tentang LKPJ 2023

"Apabila studi manggis sudah bisa, maka untuk komoditas yang lain misalnya buah naga tidak sekompleks di awal. Sebab di awal ini kami babat alas. Walaupun beda komoditas, tapi beberapa metodologi bisa diulang dan itu lebih mudah," jelasnya.

Sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja 2022 dan sebagai lanjutan dari strategi 2021, keterlibatan di tingkat sub-nasional diharapkan dapat membawa program ini melampaui batas hingga ke daerah. Melalui jaringan Konsulat Jendral Australia, pemerintah daerah serta mitra industri yang relevan di tingkat subnasional.

"Saya harap, strategi ini bisa memberikan manfaat dan peluang bagi kedua negara serta tidak hanya mencerminkan luasnya peluang komersial antara Indonesia dan Australia, tetapi juga memperluas audiens secara keseluruhan," jelas Mantan Bupati Trenggalek itu.

Baca juga:
Angka Perkawinan Anak di Jatim Turun Signifikan

Untuk diketahui, IA-CEPA ECP Katalis (Katalis) adalah program pengembangan perdagangan dan investasi unik yang didukung pemerintah untuk membuka potensi besar kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Australia. Didirikan di bawah Program Kerjasama Ekonomi dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Australia (IA-CEPA ECP), Katalis memiliki tujuan untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi yang memberikan keuntungan bagi kedua negara. Sekaligus mampu mengubah strategi bussiness-first menjadi aksi.

Tampak hadir dalam acara tersebut Duta Besar Indonesia untuk Australia Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, Konsulat Jenderal Australia untuk Indonesia Fiona Hoggart, Director Katalis Paul Barlett, Portal Manager Katalis Claire Ormerod, Lead Adviser Skills of Katalis Clarice Campbell, Lead Adviser Skills Market Integration of Katalis Brian Ramsay.