Pixel Codejatimnow.com

Perekonomian Indonesia Kuartal II 2022 Tumbuh 5,4 Persen

Editor : Sofyan Cahyono  
Menkeu Sri Mulyani Indrawati.(Foto: Humas Setkab/Agung)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati.(Foto: Humas Setkab/Agung)

jatimnow.com - Perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang impresif di tengah krisis dan ketidakpastian global. Hal itu ditopang kinerja konsumsi, investasi dan ekspor.

Pada kuartal II 2022, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh 5,4 persen. Naik dari kuartal I 2022 sebesar 5 persen. Di sisi lain, tren perlambatan dialami sebagian besar negara seperti Italia, Perancis, Jerman, Tiongkok, dan Amerika Serikat.

“Ini yang menggambarkan risiko ini sudah mulai terlihat di dalam pertumbuhan ekonomi kuartal kedua di negara-negara yang cukup besar dan pengaruhnya ke dunia cukup besar,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dikutip dari situs resmi Setkab, Sabtu (13/8/2022).

Dilihat dari konteks produk domestik bruto (PDB) riil, Indonesia sudah jauh berada di atas kondisi pra-Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartall II 2022 yang sebesar 5,4 persen merupakan dorongan dari pemulihan ekonomi. Terutama dari konsumsi masyarakat yang mengalami kenaikan atau pertumbuhan sebesar 5,5 persen.

“Ini adalah pertumbuhan yang sangat tinggi. Covid-nya terkendali, masyarakat mobilitasnya meningkat, dan aktivitas masyarakat selain mobilitas juga mulai melakukan konsumsi. Terutama masyarakat menengah atas. Pada saat kuartal II, kami juga merayakan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri,” terang Sri Mulyani.

Di sisi lain, konsumsi pemerintah masih relatif terkontraksi pada kuartal II 2022. Hal itu seiring dengan menurunnya belanja penanganan pandemi. Pemerintah meningkatkan belanjanya pada 2021 untuk program vaksinasi, bantuan sosial (bansos), subsidi upah, dan bantuan kepada UMKM secara cukup masif.

Baca juga:
Optimisme Konsumen Kota Malang Terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat pada Februari

“Sekarang dengan pandemi yang relatif bisa dikelola, beberapa bansos dilakukan beberapa koreksi. Namun pemerintah sebetulnya tetap meningkatkan (anggaran) untuk melindungi masyarakat. Bukan dari pandemi, tapi berasal dari kemungkinan kenaikan harga. Seperti waktu itu kami melakukan untuk bantuan minyak goreng,” ulasnya.

Sementara investasi juga mulai menunjukkan pemulihan. Namun terjadi perlambatan karena tingginya harga barang input. Investasi pada kuartal I tumbuh 4,1 persen, sedangkan pada kuartal II turun di 3,1 persen.

“Kami berharap investasi akan makin menguat seiring dengan optimisme atau confidence terhadap pemulihan ekonomi Indonesia,” katanya.

Baca juga:
Samator Indo Gas Perluas Jaringan Kalahkan Perusahaan Multinasional

Adapun penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia lainnya berasal dari ekspor yang melonjak sejalan dengan permintaan komoditas dan produk manufaktur unggulan nasional. Ekspor pada kuartal I tumbuh 16,7 persen dan semakin meningkat pada kuartal II di 19,7 persen. Sementara impor juga melonjak tinggi untuk mendukung pemulihan ekonomi. Beberapa produksi masih membutuhkan bahan baku dan barang modal yang berasal dari impor.

“Ini momentum pemulihan ekonomi 2022 yang cukup konstan. Dua kuartal berturut-turut menunjukkan bahwa pemulihan sudah on track, sesuai dengan jalurnya, dan pada level yang sesuai yang kita harapkan atau bahkan di atas dari yang tadinya kami prediksikan. Oleh karena itu, momentum inilah yang akan terus kami jaga,” tandasnya.