Pixel Codejatimnow.com

Nelayan Kota Pasuruan Ditemukan Tewas di Jalan dengan Luka Tikam

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Moch Rois
TKP ditemukannya nelayan tergeletak dengan luka tusuk.(Foto: Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota)
TKP ditemukannya nelayan tergeletak dengan luka tusuk.(Foto: Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota)

Pasuruan - Seorang nelayan asal Kota Pasuruan ditemukan tewas dengan luka tikam di beberapa bagian tubuhnya. Korban ditemukan tewas tergeletak di Jalan Jendral S. Parman, Kelurahan/Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Minggu (14/8) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Korban bernama Saki (60), warga setempat.

"Korban meninggal dunia atas kejadian penusukan," jelas Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Bima Sakti Pria Laksana, Senin (15/8/2022).

Berdasarkan keterangan kepolisian, awalnya M Idris yang melihat korban tergeletak di pinggir jalan. Ia mengira tubuh yang tengkurap adalah korban kecelakaan. Kemudian memberitahu pamannya bernama Abdul Halim (45) dan mengecek bersama-sama.

Baca juga:
Wali Kota Kediri Pastikan Ibu Membusuk, Anak Meninggal Sudah Terima Bantuan

Ketika Abdul Halim membalikkan tubuh korban yang tengkurap, ia pun kaget lantaran mendapati selongsong atau sarung senjata tajam berwarna coklat, kopiah kuning, tasbih, rokok dan sejumlah uang. Tak lama kemudian, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi temuan korban. Mereka mengevakuasi tubuh korban ke sebuah klinik tidak jauh dari TKP. Korban lalu dirujuk ke RSUD dr R Soedarsono dan dinyatakan sudah meninggal dunia.

"Dari hasil pemeriksaan tim medis, di tubuh korban yang meninggal terdapat tanda-tanda kekerasan akibat senjata tajam di bagian dada kiri, leher kiri, lengan kanan tembus belakang. Kemudian di ketiak kanan sampai tembus punggung dan punggung sebelah kiri," tandasnya.

Baca juga:
Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Sungai Gunung Sari Surabaya

Hingga sampai saat ini, polisi masih melakukan lidik atas perkara tersebut.

Ini Pesan Bupati Bojonegoro di Apel Terakhir
Pemerintahan

Ini Pesan Bupati Bojonegoro di Apel Terakhir

"Tidak terasa lima tahun kita bersama, saya bersama Bapak Budi Irawanto, apa yang menjadi torehan kami selama 5 tahun selaku kepala daerah, torehan tersebut bukan hanya karya saya sendiri, namun dari bantuan bapak Ibu semua," ungkap Anna.