Pixel Codejatimnow.com

Unitomo Dirikan Pusat Studi Kebijakan & Layanan Publik untuk Indonesia

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Rektor Unitomo Bachrul Amiq saat meresmikan Pusat Studi Kebijakan dan Layanan Publik di kampusnya/Foto: Arry Saputra
Rektor Unitomo Bachrul Amiq saat meresmikan Pusat Studi Kebijakan dan Layanan Publik di kampusnya/Foto: Arry Saputra

jatimnow.com - Banyaknya layanan publik yang masih menyimpang di Indonesia, membuat Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya mendirikan Pusat Studi Kebijakan dan Layanan Publik.

Pusat studi ini diresmikan pada Kamis (19/7/18) di Ruang Sumantri gedung A lantai 3 Rektorat Unitomo. Pada saat itu, dilantik pula Aris Sunarya sebagai ketuanya.

"Sebagai concern pendidikan tinggi, kami ingin pendidikan tinggi berpartisipasi dalam melaksanakan studi yang lebih mendalam tentang bagaimana layanan publik dilakukan dan apa yang harus diperbaiki," kata Rektor Unitomo Bachrul Amiq saat meresmikan pusat studi itu.

Nantinya, dalam Pusat Studi ini Aris Sunarya beserta rekan-rekannya akan melakukan beberapa hal untuk kemajuan layanan publik di Indonesia.

"Pertama, mereka akan melakukan riset tentang layanan publik. Kemudian diwujudkan program pengabdian masyarakat, bisa berupa memberikan program layanan. Kita sediakan layanan informasi berbasis IT," ujarnya.

Ia melanjutkan, di bawah kepemimpinan Aris Sunarya yang merupakan mantan Kepala bidang pajak daerah dinas pendapatan (dipenda) Provinsi Jatim, pusat studi ini diharapkan dapat bergerak cepat dan memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia.

Baca juga:
FEB Unitomo Surabaya Teken Kerja Sama dengan BPSDM Jatim

"Saya mempercayai Pak Aris untuk menjadi ketua karena sudah kenyang akan pengalaman di bidang ini. Progam layanan yang kita buat nanti ditawarkan ke pemerintah untuk meningkatkan performa layanan berbasis IT. Misal bagimana layanan di desa agar bisa berbasis IT," harapnya.

Aris menambahkan, tak hanya program yang dibuat sedemikian rupa, namun juga pemerintah harus memastikan masyarakat dapat menggunakan program tersebut dengan baik.

"Percuma buat, tapi masyarakat sulit memanfaatkan. Bentuk sosialisasi juga harus diubah jangan menoton," pungkasnya.

Baca juga:
Pakai Pakaian Adat, Unitomo Surabaya Rayakan Hari Ibu

 

Reporter: Arry Saputra

Editor: Arif Ardianto