Pixel Codejatimnow.com

Lestarikan Sumber Air, Perumdam Among Tirto Kota Batu Gelar Mbatu Nabung Banyu

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Titan
Forkopimda dan kepala desa serta lurah di acara Mbatu Nabung Banyu.(Foto: Diskominfo Kota Batu)
Forkopimda dan kepala desa serta lurah di acara Mbatu Nabung Banyu.(Foto: Diskominfo Kota Batu)

Batu - Perumdam Among Tirto Kota Batu punya cara tersendiri mengajak masyarakat untuk merawat sumber mata air, yakni melalui acara Mbatu Nabung Banyu. Kegiatan berlangsung di Sumber Dandang, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Senin (12/9/2022) malam. Forkopimda, kepala desa serta lurah se-Kota Batu, pegiat lingkungan dan pihak lainnya tampak hadir.

Ritual doa selamatan sumber mata air menjadi pembuka acara. Dilanjutkan dengan mencampurkan air yang berasal dari seluruh sumber mata air di Kota Batu. Total ada 100 kendi yang dikumpulkan dan dicampur. Lalu dibagi dalam 7 kendi dan dibawa ke beberapa tempat. Yakni ke Vihara Dhammadipa Arama, dilanjutkan ke Candi Songgoriti dan diakhiri ke Kantor Perumdam Among Tirto. Acara ini diharapkan mampu mendekatkan budaya sebagai pintu masuk dalam upaya pelestarian dan penyelamatan sumber mata air.

Direktur Perumdam Among Tirto Kota Batu Edi Sunaedi mengatakan, kegiatan ini merupakan simbol. Paling penting yaitu doa bersama demi melestarikan sumber mata air di Kota Batu.

"Jangan sampai sumber air di Kota Batu hilang. Keberlangsungan air harus tetap ada demi anak cucu. Acara ini kami gelar sebagai bentuk kepedulian. Pasalnya seiring berjalannya, waktu sumber mata air terus menyusut," ujarnya, Selasa (13/9/2022).

Penyebabnya berdasarkan hasil kajian, banyaknya pembangunan yang tidak ramah lingkungan. Kemudian terjadinya anomali cuaca di musim kemarau yang berkepanjangan, dan pembangunan sumur bor yang tidak terkontrol merupakan penyebab paling utama.

"Sumber mata air terus berkurang setiap tahunnya. Terutama debitnya, seperti Sumber Darmi dulu itu 19,7 liter per detik. Kajian sekarang hanya antara 14 hingga 16 liter per detik, jadi berkurang," tuturnya.

Baca juga:
Estimasi Pembongkaran Kios Pasar Relokasi Kota Batu Butuh Waktu 1 Bulan

Perumdam Among Tirto mengelola enam sumber mata air yang mengaliri 18.100 pelanggan. Di antaranya Sumber Dandang, Sumber Ngesong, Sumber Gemulo, Sumber Banyuning, Sumber Kasinan dan Sumber Terembulok.

"Tetapi yang visibel hanya beberapa sumber mata air, terutama Banyuning dan Ngesong. Untuk Kasinan dan Terumbulok ini dimanfaatkan dua pelayanan spam jadi PDAM dan Hipam," katanya.

Diharapkan dengan kegiatan ini, pelestarian dan penyelamatan sumber mata air di Kota Batu bisa terawat dan terus bisa dinikmati generasi penerus.

Baca juga:
Pj Wali Kota Batu Kirim 8 Relawan dan Bantuan Logistik ke Lokasi Banjir Demak

Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengaku sangat mengapresasi acara Mbatu Nabung Banyu. Terlebih Kota Batu merupakan hulu Sungai Brantas yang menghidupi Jawa Timur.

"Alhamdulillah, hari ini kami tidak hanya bermunajat. Tapi kami harus bisa berperan langsung demi keberadaan sumber mata air," pungkasnya.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.