jatimnow.com - Angka kecelakaan lalu lintas di Kota Batu mengalami peningkatan 64 kasus atau 49,16 persen sepanjang 1 Januari hingga 28 September 2022. Dalam kurun waktu tersebut, terjadi 193 kasus kecelakaan dengan 33 orang meninggal, 1 luka berat dan 234 luka ringan. Sedangkan kerugian materi mencapai Rp357,3 juta.
Kenaikan angka kecelakaan mengacu pada perbandingan di 2020. Sepanjang 1 Januari hingga 28 Septembr 2020, tercatat 129 kasus kecelakaan dengan 14 meninggal dunia, 6 luka berat, 159 luka ringan dan kerugian materi Rp359,3 juta. Sementara pada tahun 2021, tercatat nihil kasus kecelakaan.
Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan, kedisplinan berlalu lintas menjadi hal utama untuk meminimalisasi angka kecelakaan lalu lintas dan fatalitas akibat kelalaian berkendara. Berdasarkan hasil evaluasi Sat Lantas Polres Batu ada tujuh pelanggaran yang mendominasi.
"Antara lain tidak memakai helm SNI, berboncengan lebih dari dua orang, melebihi batas kecepatan, melanggar arus, berkendara dalam pengaruh alkhohol, dan tidak memakai sabuk pengaman," urainya, Jumat (7/10/2022).
Baca juga:
Duh Gusti! 1 Motor Diisi 4 Orang, Semuanya Dilarikan ke RSUD Jombang Usai Kecelakaan
Jenis-jenis pelanggaran itu menjadi target sasaran penindakan saat Operasi Zebra Semeru 2022 yang diselenggarakan selama 14 hari mulai 3-16 Oktober 2022. Operasi Zebra 2022 mengusung tema "Tertib Berlalu Lintas Guna Mewujudkan Kamseltibcarlantas yang Presisi". Tujuannya meningkatkan kedisiplinan bermasyarakat dalam berlalu lintas.
Berdasarkan data Sat Lantas Polres Batu tercatat 28.558 pelanggaran sepanjang 1 Januari hingga 28 September 2022. Rinciannya penindakan tilang sebanyak 3.510 dan 25.048 teguran. Sementara sepanjang 1 Januari hingga 28 September 2021 tercatat sebanyak 22.266 pelanggaran. Rinciannya penindakan tilang sebanyak 10.890 kasus dan teguran 11.376 pelanggaran.
Baca juga:
2 Laka dalam Dua Pekan di Miagan Jombang, Polisi Beber Analisa
"Melalui Operasi Zebra, diharapkan meminimalisasi pelanggaran lalu lintas dan potensi kecelakaan. Penindakan, selain manual di lapangan juga menggunakan sistem E-TLE. Kami tekankan kepada seluruh anggota untuk menindak secara humanis dan persuasif," tutupnya.