Pixel Codejatimnow.com

KKP Gandeng PT Kereta Api Logistik Optimalkan Akses Transportasi dan Distribusi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Pemberangkatan produk perikanan sekitar 570 ton, menggunakan rangkaian kereta bermuatan cold storage container dari Stasiun Kalimas Surabaya (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)
Pemberangkatan produk perikanan sekitar 570 ton, menggunakan rangkaian kereta bermuatan cold storage container dari Stasiun Kalimas Surabaya (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama PT. Kereta Api Logistik menandatangani perjanjian kerja sama.

Kerja sama dilakukan sebagai landasan implementasi optimalisasi akses transportasi dan distribusi hasil kelautan dan perikanan, yang merupakan unsur penting dalam penguatan logistik ikan.

Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar dan Direktur Utama KAI Logistik, TLN Ahmad Malik Syah di Stasiun Kalimas Surabaya, Rabu (12/10/2022).

Juga diberangkatkan produk perikanan 38 teus atau sekitar 570 ton, menggunakan rangkaian kereta bermuatan cold storage container dengan tujuan Stasiun Kampung Bandan, Jakarta, yang selanjutnya akan didistribusikan ke gudang beku atau Unit Pengolahan Ikan.

Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar mengungkapkan, salah satu program prioritas KKP adalah penerapan penangkapan ikan terukur berbasis quota di 6 zona penangkapan dan pengembangan budidaya perikanan yang ramah lingkungan.

"Dari sisi hulu, KKP menargetkan peningkatan produksi perikanan yang bermutu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani dan gizi dari ikan," ujarnya.

"Sifat hasil perikanan yang mudah rusak dan turun mutunya bila tidak ditangani dengan baik terutama penanganan pada saat pengangkutan, membutuhkan kinerja logistik dan sistem rantai dingin yang handal," tambah Antam.

Dia menyebut, program terobosan sektor kelautan dan perikanan yang dilaksanakan KKP mengusung prinsip ekonomi biru untuk mencapai keseimbangan antara pengelolaan ekologi lestari, nilai ekonomi yang berkelanjutan dan tercapai kesejahteraan masyarakat.

"Perikanan tangkap dan perikanan budidaya sebagai hulu produksi sektor ini perlu didukung dengan kemampuan daya saing di sisi hilirnya sehingga dapat berkesinambungan dengan tuntutan penyediaan jasa transportasi yang efektif dan efisien. Dalam hal ini kinerja Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) perlu diterapkan dengan optimal dan didukung seluruh stakeholders, termasuk dukungan dari sektor swasta," paparnya.

Baca juga:
KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi

Plt. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Ishartini melaporkan data lalu lintas ikan, yaitu pada Tahun 2021 sebanyak 109,46 ribu ton masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak.

Jumlah itu terdiri atas 78,58 ribu ton untuk konsumsi dengan komoditas utama yaitu ikan layang, udang, tuna dan ikan lainnya. Sedangkan 30,88 ribu ton untuk nonkonsumsi, dengan komoditas utama rumput laut dan kulit kerang mutiara.

"Pelabuhan muat hasil perikanan di atas antara lain berasal dari Timika, Tarakan, Makasar Ambon, Bitung, Kendari, Dobo, dan wilayah Indonesia Timur lainnya," terang Ishartini.

Pengiriman hasil perikanan menggunakan kereta api pada Tahun 2021 mencapai 1.549 teus dan 2022 per Agustus mencapai 1.036 teus. KKP berharap agar jumlah ini semakin meningkat seiring dengan berkembangnya sektor kelautan dan perikanan.

Baca juga:
Jaga Ekosistem Laut, MKP Kenalkan Kuota Sistem Kontrak Penangkapan Ikan Terukur

"Oleh karena itu, distribusi dan transportasi menggunakan kereta api diharapkan dapat lebih mendukung sektor kelautan dan perikanan, serta para pelaku usaha perikanan. Mengingat hasil perikanan merupakan komoditas yang perishable good (mudah rusak)," ungkap dia.

Sementara Direktur Utama KAI Logistik, TLN Ahmad Malik Syah menyambut baik kepercayaan KKP terhadap KAI Logistik.

Dia berharap kerjasama ini mampu menjadi pionir sebagai transporter hasil distribusi perikanan menggunakan reefeer container ataupun LCL (Less Than Container Load), dengan dukungan fasilitas lain khususnya terminal logistik yang dilengkapi dengan supply electricity plugging. Juga memastikan ketahanan suhu dalam memastikan kualitas produk dalam kontainer reefer.

"Dengan hadirnya pilihan moda kereta api ini, kami berharap pada penggiat UMKM produk perikanan dan kelautan ataupun nelayan dapat mempertahankan mutu dan meningkatkan daya jual, dalam mendorong ekonomi yang berkelanjutan yang berdampak pada sektor ekonomi dan sosial," tandasnya.