Pixel Codejatimnow.com

Pemkab Kediri Kebut Normalisasi Sungai Hadapi Musim Penghujan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Proyek normalisasi sungai di Kabupaten Kediri (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Proyek normalisasi sungai di Kabupaten Kediri (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melakukan percepatan normalisasi sungai untuk menghadapi musim penghujan. Normalisasi sungai itu dilakukan untuk meminimalisir luapan yang mengakibatkan banjir.

Normalisasi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Kediri menyasar sungai-sungai yang berpotensi terjadinya banjir di daerah barat sungai seperti Kolokoso, Hadisingat, hingga Bakung.

Menurut Plt Kepala DPUPR Kabupaten Kediri Irwan Chandra, hal ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi sungai yang terjadi pendangkalan akibat adanya sendimentasi.

"Normalisasi ini dalam rangka mengembalikan fungsi sungai secara optimal akibat terjadinya proses pendangkalan yang dikarenakan sedimentasi serta perbaikan tanggul yang kritis," jelas Irwan, Kamis (13/10/2022).

Dengan pengembalian fungsi sungai itu, lanjut Irwan, luapan pada sungai dapat diminimalisir sehingga mencegah banjir yang sering terjadi utamanya di desa yang dilewati oleh Sungai Bakung.

Sungai dengan panjang kurang lebih 4,1 kilometer itu melewati 5 desa di Kecamatan Tarokan, yaitu Desa Jati, Cengkok, Sumberduren, Kedungsari, serta Kaliboto.

Irwan menambahkan, normalisasi tersebut menindaklanjuti instruksi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito). Yang mana pihaknya juga melakukan inventarisir titik yang mengalami sedimentasi hingga daerah rawan banjir.

"Normalisasi ini program tahunan dari Dinas PUPR sesuai dengan arahan Mas Dhito, di mana kami juga mengidentifikasi daerah yang berpotensi banjir untuk dilakukan normalisasi," tutur dia.

Baca juga:
Produktivitas Padi di Kediri Terus Naik Melalui Program DITO

Selain sungai, normalisasi juga dilakukan terhadap jaringan irigasi dan sumber mata air yang lama tidak dinormalisasi.

"Kami juga koordinasi dengan PUPR wilayah Nganjuk yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kediri untuk dilakukan juga normalisasi di wilayahnya," pungkasnya.

Terpisah, Mas Dhito mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kepada DPUPR untuk terus memantau kondisi sungai yang ada di Kabupaten Kediri. Sungai yang terjadi pendangkalan dan rawan terjadinya luapan untuk dilakukan normalisasi.

"Berkaca dari tahun sebelumnya, banjir terjadi karena luapan. Dari hasil inventarisir, saya perintahkan untuk dinormalisasi. Jangan nunggu banjir baru dinormalisasi," ungkap Mas Dhito.

Baca juga:
Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Memasuki musim penghujan pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Kediri untuk mengenali potensi bencana yang ada di lingkungan sekitarnya.

Dan untuk mencegah banjir, selain upaya normalisasi yang dilakukan pemerintah, masyarakat juga diimbau untuk ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Selain pendangkalan, luapan air bisa juga karena saluran yang tersumbat sampah. Saya menghimbau masyarakat untuk mengecek saluran air di lingkungan sekitarnya," pungkasnya.

(ADV)