Pixel Codejatimnow.com

Menikmati Soto Betawi di Magetan, Ga Pake Mahal! Seporsi Hanya Rp5 ribu

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Mita Kusuma
Soto Betawi di Magetan milik Listyowati. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Soto Betawi di Magetan milik Listyowati. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

jarimnow.com - Soto Betawi biasanya berharga puluhan ribu. Maklum saja, makanan khas Jakarta itu berisi daging sapi hingga babat dan paru sapi.

Namun harga mahal itu tidak berlaku dengan Soto Betawi buatan Listyowati di Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan. Hanya perlu uang Rp5 ribu bisa mendapatkan semangku Soto Betawi.

Wartawan jatimnow.com, Mita Kusuma, pun penasaran dan mencoba langsung Soto Betawi dengan harga Rp5 ribu semangkuk itu. Sesuai budget yang dikeluarkan makanan khas Jakarta itu hanya mendapatkan satu mangkuk kecil.

Namun, isiannya cukup lengkap. Mulai dengan babat, paru , daging. Tidak lupa ada emping melinjo goreng sebagai toping. Kuahnya terbuat dari santan.

“Iseng saja sih. Saya 2 tahun lalu pensiun dari Puskesmas. Tidak ada kegiatan. Akhirnya mencoba membuka warung soto,” ujar pemilik warung Soto Betawi, Listyowati, Minggu (16/10/2022).

Dia pun memanfaatkan rumahnya yang berada di jalur Magetan-Madiun. Ditambah viewnya di tengah-tengah persawahan. Menurutnya itu menjadi daya tarik sendiri untuk para pembeli.

Pasalnya, kata dia, para pembeli selain bisa menikmati soto betawi. Juga para pembeli bisa berselfie ria atau berfoto-foto.

Baca juga:
5 Resep Es Kekinian, Menyejukkan di Tengah Cuaca Panas Menyengat

Ia mengaku bukan berasal Betawi. Hanya saja, ada saudaranya yang di Jakarta membuka warung Soto Betawi, kebetulan ramai. Dia pun meminta resep, dan diberikan.

Dari situ, dia menduplikat resep milik saudaranya. Namun, harga jualnya tidak seperti di Jakarta. Dia berpikir jika berjualan satu mangkuk soto dihargai Rp40 ribu tentu kemahalan.

Baca juga:
6 Resep Kudapan Berbahan Buah, Lezat dan Menyehatkan

"Di sini saja Rp20 ribu kemahalan. Saya coba porsi ekonomis dulu. Akhirnya memutuskan Rp5 ribu,” tegasnya.

Dia mengklaim bahwa tidak rugi. Tetapi juga tidak mendapatkan laba yang banyak. Dia mengaku hanya untuk mengisi waktu luang pensiun. Daripada tidak ada kerjaan.

“Ya sehari bisa habis 50 mangkuk saja. Sempat ramai 200 mangkuk habis dulu. Sekarang standar 50 mangkuk,” pungkas nenek yang mempunyai 2 orang cucu ini.