Pixel Code jatimnow.com

Barata Indonesia Gandeng Perusahaan Jerman Perkuat Bisnis Pembangkit Listrik

Editor : Rochman Arief   Reporter : Farizal Tito
Penandatanganan MoU Barata Indonesia dengan TTL-Turbo untuk memperkuat bisnis pembangkit listrik. (foto:Barata Indonesia for jatimnow.com)
Penandatanganan MoU Barata Indonesia dengan TTL-Turbo untuk memperkuat bisnis pembangkit listrik. (foto:Barata Indonesia for jatimnow.com)

jatimnow.com - PT Barata Indonesia terus memperkuat kompetensi di bidang pembangkitan listrik. Hal ini ditandai dengan Memorandum of understanding (MoU) dengan, perusahaan asal Jerman TLT-Turbo Gmbh.

Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia, Sulistyo Handoko menjelaskan bahwa kerja sama tersebut didasari keinginan perusahaan. Yakni, meningkatkan dan memperkuat posisi sebagai entitas manufaktur yang memproduksi komponen pembangkit listrik andal.

“Barata Indonesia dan TLT Turbo Jerman sepakat melakukan sinergi di bidang pembangkit listrik dengan proyeksi nilai potential market sebesar USD 30 juta. Melalui kemampuan kedua belah pihak, kami optimistis dapat berekspansi pembangkitan dalam negeri dan mancanegara” ujar Sulistyo Handoko dalam keterangan tertulis. Kamis (20/10/2022).

Baca juga:
PLN Nusantara Power Gencarkan Pengurangan Emisi Lewat Carbon Trading

Kedua perusahaan sepakat melakukan kerjasama untuk memproduksi fans equipment dan penyediaan jasa services di lingkup PLN Nusantara Power dan Indonesia Power.
Selain itu, kerja sama ini juga akan melakukan business project development terkait metro tunnel ventilation system dan mining ventilation system.

“Selain itu juga ada pelatihan melalui skema transfer of knowledge oleh TLT-Turbo, penciptaan peluang tenaga kerja, serta peluang kolaborasi dalam proyek-proyek di luar negeri, untuk menciptakan peluang ekspor,” imbuhnya.

Baca juga:
FEB Unitomo Surabaya Teken Kerja Sama dengan BPSDM Jatim

Turut hadir dalam penandatanganan MoU adalah Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia Sulistyo Handoko dan TLT Turbo Sales Manager South East Asia, Reimund Roeder. Hadir pula Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri Winardi Hanafy Lucky.