jatimnow.com - Pengurus Gerindra Jawa Timur (Jatim) memaknai Hari Santri tahun 2022 dengan menapaktilasi perjuangan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadrattusyaikh Hasyim Asy'ari di Surabaya.
Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad terlihat memimpin napak tilas itu. Tampak pula beberapa pengurus partai, DPC Gerindra Surabaya, hingga anggota DPRD Jatim dari Fraksi Gerindra.
Titik napak tilasdimulai dari salah satu cagar budaya Penjara Koblen, di Jalan Koblen, Kecamatan Bubutan, Surabaya.
Alasannya, Penjara Koblen merupakan salah satu lokasi di mana Kiai Hasyim Asy'ari menjadi tahanan politik saat pemerintahan Jepang kala itu.
"Menurut catatan sejarah yang saya peroleh, Hadratussyaikh dibebaskan Bung Tomo dan arek-arek Surabaya," ujar Anwar Sadad kepada wartawan.
Di sana, rombongan Gerindra juga melihat beberapa spot seperti kantor sipir hingga menara pengawas Penjara Koblen. Selanjutnya rombongan bertolak ke gedung Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) di Jalan Bubutan, yang kini menjadi kantor Pengurus Cabang (PC) NU Surabaya.
Sejarah mencatat, HBNO merupakan tempat di mana ulama dari Jawa dan Madura saling bertemu pada 21-22 Oktober. Pertemuan itu untuk membahas dan menyepakati adanya resolusi jihad, yang menjadi nyawa para santri di Jawa dan Madura melawan Jepang kala itu.
Baca juga:
Fraksi Gerindra DPR-RI Kaji KPU dan Bawaslu jadi Badan Adhoc, Demi Apa?
"Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia penuh dengan kisah penderitaan dan pengorbanan para ulama dan santri. Haji Agus Salim, pahlawan nasional dari Sumatra Barat, mengatakan 'leiden en lijden', pemimpin itu menderita," jelas Gus Sadad, sapaan akrab keluarga Ponpes Sidogiri, Pasuruan itu.
Dari kegiatan napak tilas kali ini, Anwar Sadad juga memberikan pesan kepada seluruh Kader Gerindra Jatim bahwa perjuangan dan pengorbanan santri kala itu penuh dengan rasa sakit.
"Spirit Fatwa Jihad Hadratussyaikh dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama di era kini harus direaktualisasi dalam bentuk melawan kebodohan, kemiskinan, kelaparan, dan sebagainya," tegas Wakil Ketua DPRD Jatim itu.
Baca juga:
Keponakan Prabowo, Saras Bawa Pesan Khusus untuk Warga Jember
Ia juga berpesan kepada para santri, sebagaimana para santri terdahulu berperan dalam kemerdekaan, di era kini para santri juga harus mengambil peran dalam mengisi kemerdekaan bangsa secara utuh.
Karena, ruang bagi santri untuk terlibat memperbaiki kualitas kehidupan kebangsaan telah terbuka lebar dengan adanya pengakuan terhadap peran serta para santri melalui Hari Santri Nasional.
"Jawaban atas pengakuan tersebut adalah kompetensi. Itulah cara kita sebagai santri menghargai seluruh pengorbanan para ulama di masa-masa revolusi fisik merebut kemerdekaan," tandasnya.