Pixel Codejatimnow.com

Kolaborasi Gresik dan Surabaya Atasi Kemacetan hingga Pelayanan Kesehatan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Foto: Humas Pemkab Gresik)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Foto: Humas Pemkab Gresik)

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melakukan studi banding ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Rabu (26/10/2022).

Dalam agenda kali ini, Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mengajak Sekretaris Daerah Achmad Washil Miftahul Rahman, Asisten I, II dan III, Direktur Utama RSUD Ibnu Sina serta sejumlah Kepala OPD, mulai Kadinkes, Kadishub, Kadis Pertanian, Kadis PUTR, Bappeda, Inspektorat, Lingkungan Hidup dan BPPKAD.

Studi banding ini membahas sejumlah hal. Di antaranya rencana kerjasama terkait Universal Health Coverage (UHC). Diketahui bahwa wilayah Surabaya Raya (Gresik, Surabaya dan Sidoarjo) merupakan satu kesatuan dan memiliki komitmen yang sama untuk kepentingan masyarakat.

Dalam paparannya, Gus Yani mengatakan bahwa pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya kebijakan terkait dengan UHC, maka masyarakat memperoleh jaminan kesehatan yang layak dan gratis.

Menurutnya, di Gresik, pelayanan kesehatan berbasis UHC sudah terlaksana mulai bulan Oktober. Dan rencananya akan ada kerjasama di wilayah Surabaya Raya.

"Dengan terwujudnya kerjasama UHC ini nantinya masyarakat akan mendapat jaminan dan pelayanan kesehatan secara gratis di ketiga wilayah Surabaya Raya tersebut. Jadi warga Gresik yang berobat ke Surabaya bisa berobat secara gratis, begitupun sebaliknya. Tinggal kita menunggu skema dan mekanisme yang akan dijalankan dengan melibatkan Dinkes serta BPJS untuk membahas hal ini," papar Gus Yani.

Baca juga:
Bupati Gresik Dukung Prabowo-Gibran, Sempat Ajukan Cuti ke Gubernur

Pertemuan tersebut juga membahas terkait upaya mengatasi kemacetan dengan kolaborasi antara Pemkot Surabaya dan Pemkab Gresik. Gus Yani menyebut bahwa salah satu upaya mengatasi kemacetan adalah dengan menyediakan moda transportasi terpadu yang terintegrasi dengan Kota Pahlawan.

"Kemacetan juga menjadi persoalan social dan perlu adanya penanganan. Salah satu yang menjadi factor adalah jumlah kendaraan bermotor milik pribadi. Ke depan, dengan hadirnya moda transportasi terpadu diharapkan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan beralih ke mode transpotasi terpadu," ungkap Gus Yani.

Moda transportasi terpadu ini diharapkan mampu mengatur arus penumpang sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Masyarakat dapat bepergian sesuai dengan daerah tujuan dengan menggunakan transportasi massal dan bersifat estafet.

Baca juga:
Kondisi Labuhan Perahu Dangkal, Nelayan Gresik Utara Curhat ke Bupati

"Sehingga Gresik dan Surabaya dapat terkoneksi dengan hadirnya moda transportasi terpadu ini," sambung Gus Yani.

Kendati demikian, perlu adanya kajian yang matang sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan mengurangi kemacetan di Gresik.