Pixel Codejatimnow.com

Struktur Ekonomi Jatim Sanggup Tekan Angka Pengangguran

Editor : Rochman Arief  Reporter : Ni'am Kurniawan
(ilustrasi: Pemprov Jatim)
(ilustrasi: Pemprov Jatim)

jatimnow.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis data pertumbuhan ekonomi triwulan tiga tahun 2022 sebesar 2,15 persen (q to q) lebih tinggi dari nasional sebesar 1,81 persen (q to q).

Sehingga secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Jatim Januari-September 2022 tercatat sebesar 5,53 persen (c to c), juga lebih tinggi capaian nasional 5,4 persen (c to c).

Lapangan usaha Jatim yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi di pulau Jawa meliputi konstruksi tumbuh 6,20 persen (q to q) dan real estate tumbuh 5,30 persen (q to q), yang diiringi dengan lapangan usaha lain turut terdongkrak.

Salah satu catatan yang menarik adalah PDRB tanpa migas Jatim tumbuh 6,13 persen, atau tertinggi di antara provinsi se-pulau Jawa.

Di tengah melesatnya sektor ekonomi nonmigas di Jatim, beberapa gangguan produksi yang terjadi di salah satu operator migas utama berkontribusi kepada kontraksi sektor migas.

Hal ini menyebabkan secara agregat, pertumbuhan year on year PDRB include migas di Jatim TW ketiga berada di angka 5,58 persen.

Baca juga:
Kendalikan Harga Pangan, Pemprov Jatim Gelontorkan 300 Ton Beras

Meski demikian, patut disukuri bahwa pertumbuhan sektor industri pengolahan di Jatim terbesar kedua (5,60 persen) setelah Jabar (6,90 persen). Sedangkan untuk sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil juga tercatat terbesar kedua (8,10 persen) setelah DKI Jakarta ( 9,65 persen).

Dalam catatan lain, kinerja pertumbuhan ekonomi Jatim yang signifikan juga berdampak pada perluasan serapan tenaga kerja.

Meskipun secara kumulatif penduduk usia kerja bertambah 0,22 juta, namun diiringi dengan peningkatan angkatan kerja (AK) sebesar 0,55 juta orang serta menurunnya Bukan Angkatan Kerja (BAK) sebesar 0,33 juta orang.

Baca juga:
Apresiasi BPS Jatim pada Program Operasi Pasar Pemprov Jatim

BPS mencatat bahwa pada bulan Agustus 2022 jumlah penduduk yang bekerja meningkat 0,58 juta orang sedangkan pengangguran turun sebesar 25,68 ribu jiwa. Sehingga terjadi penurunan TPT Jatim dari 5,74 di bulan Agustus 2021 menjadi 5,49 di bulan Agustus 2022.

Penurunan TPT Jatim diharapkan dapat menjadi oasis ditengah isu badai PHK massal. Tentunya hal ini patut disyukuri bahwa ekosistem ekonomi kerakyatan Jawa Timur terbukti resilien terhadap krisis.