Pixel Codejatimnow.com

Belajar Kerukunan dari Kampung Gila Bola Pasuruan saat Piala Dunia 2022

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Kampung gila bola di Pasuruan (Foto-foto: Moch Rois/jatimnow.com)
Kampung gila bola di Pasuruan (Foto-foto: Moch Rois/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kebiasaan unik dilakukan warga Dusun Karangpanas, Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, setiap Piala Dunia sepak bola digelar.

Kali ini, di kampung tersebut terpasang deretan bendera berukuran besar dari negara peserta Piala Dunia 2022. Bendera-bendera itu dipasang dengan tiang bambu setinggi 15 meter.

"Setiap tahun saat Piala Dunia atau Euro, pasti mendirikan bendera raksasa. Semua bendera negara peserta Piala Dunia ada. Di kampung sini gila bola semua," jelas Samsul, warga desa setempat.

Samsul menerangkan, bendera-bendera itu dipasangan warga bergotong royong, meski mereka beda dukungan.

"Saling bantu di sini. Biasanya butuh 10 orang untuk menaikkan tiang bambu untuk memasang bendera berukuran besar. Biasanya benderanya berukuran 10x7 meter. Tapi ada yang 8 meter, bahkan ada yang 15 meter," terangnya.

Kampung gila bola di PasuruanKampung gila bola di Pasuruan

Samsul menyebut, kali ini dirinya membentangkan bendera Tim Nasional Portugal di depan rumahnya.

Baca juga:
Otak-atik Peluang Persik Kediri Lolos Championship Series Usai Kalah dari PSIS

"Karena saya dukung Portugal juara," tegasnya.

Sementara seorang pemuda bernama Azril (20), sampai rela menyisihkan uangnya untuk membuat bendera Tim Nasional Argentina berukuran besar berukuran 10x7 meter.

"Saya habis Rp800 ribu buat bendera Argentina. Kalau ayah saya bikin bendera Belanda. Beda dukungan," terang Azril.

Abdul Latif (27), yang juga warga Desa Gerongan mengatakan, nonton bareng selalu digelar setiap pertandingan piala dunia.

Baca juga:
Kalah Tipis dari Persis Solo, Persik Kediri Tertahan di Peringkat 6

Kampung gila bola di PasuruanKampung gila bola di Pasuruan

"Kalau ada tim piala dunia yang gugur, warga bareng-bareng menurunkan benderanya," tandasnya.

Latif juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini angin kencang kerap melanda desanya yang memang berlokasikan di pesisir Kabupaten Pasuruan. Akibatnya, beberapa tiang bendera ada yang roboh.