Pixel Code jatimnow.com

Mas Dhito Dorong Digitalisasi Budaya dan Seni di Kediri

Editor : Rochman Arief   Reporter : Yanuar Dedy
Ketua DK4 Kabupaten Kediri, Imam Mubarok dalam diskusi bersama seniman. (foto : Humas Pemkab Kediri for jatimnow.com)
Ketua DK4 Kabupaten Kediri, Imam Mubarok dalam diskusi bersama seniman. (foto : Humas Pemkab Kediri for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kemajuan teknologi menjadi tantangan bagi pelaku seni dan budaya. Itu sebabnya, Pemerintah Kabupaten Kediri berusaha mendorong promosi di dua aspek tersebut dengan mengoptimalkan infrastruktur internet dan digital.

Tidak hanya infrastruktur, kemampuan pelaku seni dalam memanfaatkan kemajuan dinilai menjadi problematika di Bumi Panjalu. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), Imam Mubarok.

Menurutnya skill hingga pengetahuan budayawan dalam menguasai teknologi dan digitalisasi dewasa ini harus ditingkatkan.

“Ancaman pelaku seni dan budayawan saat ini adalah digital. SDM yang dimiliki perlu di-upgrade. Kedua adalah legalitas. Kita akan beri rekomendasi pada Bupati Kediri (Hanindhito Himawan Pramana) untuk membantu legalitas seniman dan kebudayaan terkait perizinan,” terangnya.

Dari hal tersebut, Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Hanindhito, melalui DK4 dan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) menggelar diskusi bersama seniman dan budayawan dari berbagai desa dan komunitas di Kabupaten Kediri.

Dikatakan Imam Mubarok, di era digital saat ini pelaku seni juga didorong untuk tidak mengedepankan ego sektoral. Melainkan perlu komitmen bersatu padu membangun majunya kebudayaan di Bumi Panjalu.

Pihaknya juga menambahkan, hal tersebut akan terwujud juga bila disokong dengan fasilitas serta infrastruktur digital dan internet yang disediakan pemkab.

“Kepala Diskominfo nantinya akan membuatkan web, sebagai peta kebudayaan. Jadi semua potensi tinggal klik. Semua data akan muncul,” katanya usai diskusi bertajuk tantangan dan solusi wajah kebudayaan Kabupaten Kediri di era digital, Senin (28/11/2022).

Dari data DK4, kurang lebih sebanyak 1.760 budaya dan seni sudah terdaftar di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri. Mereka daftar dan memiliki induk kebudayaan. Nomor induk ini dianggap penting sebagai legalitas terlebih untuk menyambut beroperasinya bandara.

Baca juga:
Komitmen Mas Dhito Wujudkan Kemandirian dan Cegah Bullying Anak Disabilitas di Kediri

Menindaklanjuti instruksi Mas Dhito dalam memfasilitasi pelaku seni dan budaya, Kepala Diskominfo Kabupaten Kediri, Sri Ilham Wahyu Subekti, telah menyiapkan infrastruktur internet untuk mendukung dibuatnya web dan media promosi digital lain seperti live streaming.

Menurutnya, bandwith yang dimiliki Diskominfo dirasa cukup untuk memenuhi kebutahan itu. Pihaknya telah menyiapkan 1450 Mbps, sedangkan dalam penggunaan rutin, hanya digunakan 350 Mbps.

“Kediri ini memiliki bandwith 1.450 terpakai rutin 350. Apabila desa dan kecamatan serentak memakai, maka yang terpakai hanya 750,” terang Ilham.

Dengan rancangan web dan kecepatan internet tersebut, lanjut Ilham, Mas Dhito mendorong agar pelaku seni dapat menggunakan infrastruktur yang ada.

Diharapkan ke depannya pelaku seni dan budaya bisa lebih proaktif dalam mempromosikan budaya dan seni asli Kabupaten Kediri. Seperti diketahui, Bumi Panjalu memiliki Petilasan Sri Aji Jayabaya, cerita panji, memiliki candi dan sejarah.

Baca juga:
Waspada Penipuan Catut Nama Mas Dhito, Janjikan Bantuan untuk Masjid dan TPQ

Ditambah pesona alam dari dua gunung yang dimilikinya, pariwisata Kabupaten Kediri dinilai dapat terus berkembang.

“Sesuai instruksi Mas Dhito, teman-teman budayawan kita fasilitasi. Jadi publikasinya tidak hanya lokal, tapi mendunia. Jadi yang telah disiapkan oleh Mas Dhito ini bisa dimanfaatkan secara maksimal,” terangnya.

Selain bidang seni dan budaya, Ilham juga mengajak seluruh desa untuk terus mengembangkan potensi desa dengan memanfaatkan infrastruktur yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kediri ini.

 

(ADV)