Pixel Codejatimnow.com

Perluas Pasar Ekspor Jatim, Khofifah Gelar Misi Dagang di Riyadh Arab Saudi

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Misi dagang Gubernur Jatim Khofifah di Riyadh, Arab Saudi. (Foto: Humas Pemprov Jatim/jatimnow.com)
Misi dagang Gubernur Jatim Khofifah di Riyadh, Arab Saudi. (Foto: Humas Pemprov Jatim/jatimnow.com)

jatimnow.com - Upaya memperluas akses pasar perdagangan ekspor bagi pelaku usaha di Jawa Timur terus dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur Khofifah memimpin gelaran misi dagang dengan pelaku usaha di Riyadh - Arab Saudi yang dilakukan di Cultural Palace, Diplomatic Quarter, Riyadh, kemarin.

Kegiatan dihadiri oleh banyak elemen pelaku usaha di berbagai bidang. Kegiatan ini mempertemukan pelaku usaha khususnya eksportir dan importir serta distributor dari kedua negara baik dari Jawa Timur maupun dari Riyadh - Arab Saudi.

Gubernur Khofifah mengatakan misi dagang di Riyadh ini adalah kegiatan strategis yang diharapkan akan menarik investasi serta meningkatkan ekspor berbagai komoditas unggulan dari Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan pasar perdagangan di Arab Saudi.

"Terima kasih pada KBRI di Riyadh yang juga memberikan support demi kelancaran misi dagang Jatim di Riyadh. Terima kasih juga kepada Pemerintah Saudi Arabia khususnya Provinsi Riyadh. Di awal misi dagang Jatim di Riyadh ini, hampir semua produk yang ditawarkan telah mencatatkan transaksi dan mendapatkan mitra distributor. Komitmen investasi juga kita peroleh. Alhamdulillah ada permintaan untuk bussines trip ke Jatim agar mengenal potensi dan peluang lebih konkret setidaknya dalam satu setengah sampai dua bulan ke depan," ucap Gubernur Khofifah, dalam siaran resminya, Selasa (29/11/2022).

Menurutnya ini adalah awalan yang baik karena misi dagang yang mempertemukan pelaku usaha Jatim dan Riyadh ini tidak akan selesai dalam waktu misi dagang ini saja. Melainkan juga masih akan berjalan secara virtual.

Lebih lanjut gubernur perempuan pertama Jatim ini mengatakan bahwa ada komoditas Jatim yang potensial mengisi pasar Saudi Arabia khususnya berbagai produk makanan minuman industri kecil menengah.

Ia optimistis bahwa misi dagang Jatim di Riyadh ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Pada pelaku usaha yang hadir, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa investasi di Jatim dijamin untung karena didukung infrastruktur yang baik dan kondusif.

Sebab pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dan iklim usaha di Jatim yang kondusif mendorong investasi terus tumbuh di Jawa Timur.

Baca juga:
Bank Jatim Libatkan 3 UMKM Binaan Dalam Misi Dagang Pemprov ke Banten

"Pertumbuhan ekonomi Jatim di luar sektor non migas adalah yang tertinggi diantara provinsi di pulau Jawa dimana pada Triwulan III 2022 tumbuh 6,13 persen. Begitu juga dengan pertumbuhan investasi di Jatim yang hampir dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan investasi secara nasional pada semester I tahun 2022 year on year 69,2 persen sedangkan nasional 35,5 persen," tandasnya.

Di Jatim saat ini juga telah ada tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ada KEK JIIPE di Gresik, KEK bidang IT di Malang, dan juga Kawasan Industri Halal di Sidoarjo. Ia berharap dengan potensi kuat Jatim bisa meyakinkan pelaku usaha di Arab Saudi untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan Jatim.

Kementerian Perindustrian RI bahkan mencatat nilai ekspor produk Jatim ke Arab Saudi periode Januari-Juli 2022 mencapai USD 97,98 Juta. Sedangkan nilai impor Arab Saudi ke Jatim dalam periode yang sama mencapai USD 49,41 Juta. Sehingga surplus perdagangan Jatim ke Arab Saudi mencapai USD 48,58 Juta.

Baca juga:
Komitmen Bank Jatim Dukung UMKM Binaan dalam Kegiatan Misi Dagang

“Ada berbagai macam komoditas yang kita sudah rutin kirim ke Arab Saudi. Tiga tujuan utamanya adalah Jeddah, Dammam dan Riyadh,” ucap Gubernur Khofifah.

“Olahan Ikan Sarden, Cengkeh, Arang Kayu, Kopi Robusta bahkan MSG banyak kita kirim kesini. Untuk olahan sarden saja bahkan kontribusinya mencapai 35,65% dari total ekspor ke Arab Saudi,” imbuhnya.

Sementara, Jawa Timur juga tercatat masih bergantung impor dari Arab Saudi untuk beberapa item yaitu polyproylene, metanol, polimer etilen, kurma, kulit domba, kain nonwoven, kasa, cat dari bahan akrilik atau vinyl hingga malam artifisial.

Sebagai informasi, dalam misi dagang tersebut juga dilakukan tiga penandatangan Memorandum of Understanding (MoU), yaitu Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jatim dengan Sami Al Khatiri Trading Est serta PT. Sekar Laut Tbk dengan Mizanain Trading And Marketing Est serta KADIN dengan Multaqo Alfonoon Est.