Pixel Codejatimnow.com

Keren! Bank Sampah Gempar di Pacarkeling Pasuruan Bikin Lingkungan Bersih

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Wakil Bupati Pasuruan bersama Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya meninjau Bank Sampah Gempar Pacarkeling (Foto: Moch Rois/jatimnow.com)
Wakil Bupati Pasuruan bersama Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya meninjau Bank Sampah Gempar Pacarkeling (Foto: Moch Rois/jatimnow.com)

jatimnow.com - Masyarakat Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan punya cara untuk mengatasi problem sampah yang menggunung.

Dengan bantuan PT Amerta Indah Otsuka, masyarakat desa yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat Gerakan Membangun Pacarkeling (KSM Gempar) menggagas ecovillage program berupa bank sampah.

Dirintis sejak Tahun 2021 sampai peresmian gedung Bank Sampah Pacarkeling, pada Selasa (13/12/2022), kini bank sampah tersebut telah beranggotakan nasabah 268 keluarga yang tersebar di Dusun Bawang dan Krajan.

"Saat ini peserta Bank Sampah masih 268 KK di dua dusun. Setelah berjalan dan dua dusun ini bersih sampah, dusun-dusun lain rencanaya mau ikut. Target kami, penduduk Desa Pacarkeling yang berjumlah sekitar 800 KK ini ikut jadi nasabah semua. Karena selain efeknya lingkungan jadi bersih, masyarakat juga diuntungkan dari penjualan sampah plastik," papar Ketua KSM Gempar, Edi Suntor.

Untuk teknis pelaksanaannya, masyarakat yang ingin jadi nasabah harus mendaftar dahulu. Setelah itu, setiap nasabah memilah sampah non-organik yang memiliki nilai jual di rumah masing-masing, kemudian menyetorkannya ke bank sampah.

Setiap penyetoran akan dicatat di buku tabungan, dan kemudian nasabah bisa memperoleh uang dari setoran sampah itu.

Baca juga:
PLN UIT JBM Surabaya Dukung Pengembangan UMKM Makanan Hingga Bank Sampah

"Selain itu, warga juga diberikan edukasi mengenai cara mengelola sampah rumah tangga yang baik dan benar dimulai dari memilah sampah. Sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam pelaksanaan program bank sampah," ungkapnya.

Ke depan, Bank Sampah Gempar juga akan menyerap sampah organik warga untuk pengembangan budidaya magot. Hasil budidaya magot akan digunakan menjadi pakan ternak ikan lele yang kolamnya berada di lingkungan bank sampah.

Corporate Communication Director PT Amerta Indah Otsuka, Sudarmadi Widodo mengatakan bahwa saat ini terdapat 200 ton sampah yang mencemari perairan Kabupaten Pasuruan.

Baca juga:
Pendapatan Bank Sampah di Kota Batu Rp400 Juta Setahun, Wow!

Hal tersebut mendorong perusahaan untuk menghadirkan Otsuka Eco Village yang bertujuan mengedukasi dan memberikan fasilitas bank sampah demi membantu masyarakat sekitar pabrik, agar dapat mengubah perilaku masyarakat agar dapat mengelola sampah baik non-organik, olorganik dan residu secara mandiri.

"Perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa. Ini semua dari tekad masyarakat yang bergerak dan perusahaan hanya membantu," tandasnya.