Pixel Codejatimnow.com

Cerita di Balik Pembacokan Pelajar SMK Surabaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Senjata tajam yang dipakai pelaku membacok pelajar SMK di Surabaya (Foto: Polsek Tambaksari for jatimnow.com)
Senjata tajam yang dipakai pelaku membacok pelajar SMK di Surabaya (Foto: Polsek Tambaksari for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pelaku pembacokan terhadap MUA (16), pelajar SMK di Jalan Rangkah Gang VI, Tambaksari, Surabaya telah ditangkap. Pelaku nekat membacok korban karena kesal.

Kanitreskrim Polsek Tambaksari, Iptu Agus Suprayogi menyebut, sebelum kejadian, korban menjemput pacarnya di salah satu SMK di daerah Jalan Rangkah. Korban lalu cekcok dengan teman pacarnya, kemudian dilerai oleh warga.

"Karena mereka tidak mau bubar, akhirnya tersangka ini jengkel dan mengambil pisau es batu dari warung kopi tanpa sepengetahuan pemilik warung. Setelah itu dibacokkan ke kepala bagian belakang korban," terang Yogi, Jumat (23/12/2022).

Akibat bacokan itu, korban terluka di bagian kepala hingga berlumuran darah. Sementara pelaku kabur dan warga membiarkannya.

"Korban kemudian kami evakuasi ke RSU dr Soewandhi. Setelah itu kami lakukan penyelidikan dan besoknya tersangka dapat kami amankan," ungkap Yogi.

Baca juga:
Buron Seminggu, Pelaku Pembacokan di Taman Maramis Probolinggo Ditangkap

Dalam pemeriksaan, tersangka yang berinisial DFN (32), warga Jalan Rangkah VI, Tambaksari, Surabaya itu nekat melakukan pembacokan, lantaran kesal dengan korban yang telah membuat kegaduhan di daerahnya.

"Katanya dilakukan spontan, karena tersangka ini marah melihat korban yang bikin keramaian dengan berkelahi. Akhirnya terjadilah pembacokan itu," tambah dia.

Yogi menambahkan, atas perbuatannya itu, tersangka kini sudah dijebloskan ke sel tahanan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga:
Begal Sadis Tega Bacok Satpam Wanita Pabrik Tekstil di Probolinggo

Penyidik menjerat tersangka dengan Undang-undang Perlindungan anak juncto penganiayaan terhadap anak, yang ancaman hukumannya 5 tahun penjara.

"Saat ini kami juga tengah fokus untuk kesembuhan korban. Juga melakukan pendampingan karena korban masih syok dan belum pulih sepenuhnya," pungkas Yogi.