Pixel Code jatimnow.com

Melihat Anak-anak Jombang Manfaatkan Liburan dengan Permainan Tradisional

Editor : Rochman Arief   Reporter : Elok Aprianto
Keseruan anak-anak di Desa Munungkerep, Kecamatan Kabuh, saat memainkan permainan tradisional. (foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Keseruan anak-anak di Desa Munungkerep, Kecamatan Kabuh, saat memainkan permainan tradisional. (foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Di tengah kemajuan teknologi, membuat anak-anak memilih bermain gadget untuk mengisi musim liburan sekolah. Namun di daerah pinggiran Kabupaten Jombang, tepatnya di Desa Munungkerep, masih dijumpai anak-anak yang memainkan permainan tradisional untuk mengisi musim liburan sekolah.

Sedikitnya 35 anak-anak desa setempat berkumpul di lahan yang cukup luas. Mereka berbagi kelompok sesuai jenis permainan yang diinginkan.

Terdapat empat jenis permainan tradisional yang dimainkan, mulai dari main kelereng, gansing (gasing) yang terbuat dari kayu, lompat tali, hingga angkle atau engkle.

Ridho (10) salah satu bocah yang memainkan gansing berbahan kayu itu mengaku sengaja mengisi liburan dengan melupakan gadget. Karena ia lebih senang bermain langsung dengan temannya dalam permainan tersebut.

Adu gansing atau gasing menjadi permainan yang mengasyikkan bagi anak-anak di Jombang untuk mengisi liburan. (foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)Adu gansing atau gasing menjadi permainan yang mengasyikkan bagi anak-anak di Jombang untuk mengisi liburan. (foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

"Lebih senang main gansing bareng teman-teman dari pada main HP seperti game online. Saya sama teman-teman sudah biasa tiap hari ngumpul dan main bareng di sini," ungkapnya, Sabtu (31/12/2022).

Ia menyebut gansing itu dibuatnya dari kayu pete yang dipotong sesuai ukuran. Sementara bentuknya, dibuat melonjong. Selain itu ia juga membuat tali tampar kecil untuk membuat gansing berputar.

Baca juga:
Luluk - Lukman Sowan Kiai Ahmad Hasan Jombang, Direstui Menang Pilgub Jatim

"Kalau cara mainnya gampang, gansing atau kekeannya itu dililit pakai tali. Kemudian nunggu aba-aba, setelah itu di lemparkan hingga gansing berputar. Kedua kalinya, saling adu lemparan. Bagi gansing yang paling lama berputar, ya itu pemenangnya," katanya.

Terlihat tidak hanya anak laki-laki saja yang seru memainkan permainan tradisional. Namun anak perempuan juga memainkan permainan tradisional yakni bermain angkle.

Permainan angkle masih digemaria anak-anak di tengah maraknya game online berbasis teknologi digital. (foto: Elok APrianto/jatimnow.com) Permainan angkle masih digemaria anak-anak di tengah maraknya game online berbasis teknologi digital. (foto: Elok APrianto/jatimnow.com)

Adelia (11) mengatakan jika, permainan angkle itu cukup sederhana. Hanya digambarkan kotak-kotak sesuai aturan permainan, dengan batu bata. Setiap pemain, disediakan satu pecahan genteng.

Baca juga:
Predator Seksual Incar Korban via Game Online, Anak-anak Rentan Terjebak

"Ya setelah itu loncat-loncat ke depan sampai balik lagi, dengan memakai satu kaki. Terus mengambil genteng itu tadi dengan tangan satu, setelah sampai di tempat awal kemudian melemparkan pecahan genteng itu ke belakang. Kalau keluar garis gagal, kalau masuk ya lanjut," jelasnya.

Pelajar kelas 6 SD ini mengaku senang, mengisi liburan dengan permainan tradisional. Ia menyebutkan, permainan tersebut seringkali dilakukan kala liburan sekolah datang.

"Mencoba untuk tidak terlalu main HP terus seperti yang lain, jadi main kayak ginian lebih mengasyikkan. Tiap abis salat ashar, ngumpul dah di sini anak-anak gitu. Ya main bareng, asyik dan menyenangkan," pungkasnya.