Pixel Code jatimnow.com

Dimulai dari Pameran, Unair Inisiasi Berdirinya Museum Covid-19 di Indonesia

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Pameran perjalanan pandemi Covid-19 yang digelar Unair di Surabaya (Foto-foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)
Pameran perjalanan pandemi Covid-19 yang digelar Unair di Surabaya (Foto-foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

jatimnow.com - Universitas Airlangga (Unair) menginisiasi museum Covid-19 melalui gelaran pameran arsip selama pandemi di Indonesia.

Pameran yang menyuguhkan arsip dokumen kebijakan, inovasi, sarana, foto dan video yang menggambarkan upaya Unair selama menghadapi pandemi tersebut digelar di Balai Pemuda Surabaya, Selasa (3/1/2023).

Pameran tersebut dilakukan empat hari setelah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sekretaris Unair, Dr Koko Srimulyo mengatakan, pameran tersebut selain untuk menginisiasi pendirian museum, juga agar generasi akan datang dapat mempelajari serta menangani wabah serupa dengan lebih matang.

"Karena di Indonesia belum ada museum tentang Covid-19. Barangkali ide museum tentang Covid-19 ini pertama kali di Indonesia. Mestinya, seperti ini itu museum tentang Covid-19 akan dibuat oleh pemerintah Indonesia," ujar Koko.

"Pameran arsip pandemi Covid-19 bertujuan untuk menyimpan dokumentasi penanganan Covid-19 di Indonesia yang lebih baik," tambahnya.

Baca juga:
Siswa SMK di Bangkalan Ciptakan Alat Pendeteksi Bencana

Sementara Wakil Rektor Unair, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih menyampaikan bahwa dalam pameran tersebut terdapat tiga arsip yang ditampilkan.

Di antaranya arsip penanganan Covid-19 garda depan, arsip penanganan orang terinfeksi, hingga arsip penanganan korban meninggal akibat Covid-19.

"Jadi saya rasa, lengkap semua kegiatan pengarsipan ini mulai awal sampai akhir, sampai yang sembuh maupun yang tidak bisa diselamatkan. Dan penghargaan-penghargaan, dokumen foto, maupun video," ujarnya.

Baca juga:
Cara Industri Kosmetik di Indonesia Naik Kelas

Prof Nyoman juga menerangkan bahwa Unair telah mengirimkan 1.225.000 dosis vaksin Inavac kepada Kementerian Kesehatan yang siap digunakan untuk masyarakat dewasa. Namun, vaksin booster dewasa masih menunggu pengecekan BPOM.

Diketahui, Inavac merupakan vaksin yang dibuat oleh Unair.

"Sekarang setiap batch produk vaksin itu dicek oleh BPOM, walau sudah mendapat EUA (Emergency Use Authorization) bukan berarti langsung dikirim. Tapi dicek lagi supaya tidak terjadi residu yang tidak diinginkan, aman, kemudian dikirim," papar dia.