Pixel Codejatimnow.com

Jadi Partai Idola Perempuan Surabaya, PDI Perjuangan Ungkap 3 Strategi

Editor : Redaksi  
Wakil Ketia DPC PDI Perjuangan Surabya Agatha Retosari (tengah) saat mengikuti bimbingan teknis. (Agatha for jatimnow.com)
Wakil Ketia DPC PDI Perjuangan Surabya Agatha Retosari (tengah) saat mengikuti bimbingan teknis. (Agatha for jatimnow.com)

jatimnow.com - Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Agatha Retnosari, menyampaikan terima kasih atas dukungan publik Kota Pahlawan terhadap partai berlambang banteng dengan moncong putih ini.

Ucapan ini tak lepas dari hasil survei yang dipublikasikan Surabaya Survey Center (SSC) pada rentang 1-10 Januari 2023. Di mana PDI Perjuangan menjadi partai politik pilihan warga Surabaya, terutama kaum perempuan.

Dalam survei itu melibatkan 1.200 responden menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

“Hasil survei ini mencerminkan bahwa kerja kerakyatan kader partai telah dirasakan manfaatnya oleh kaum perempuan dan masyarakat secara luas di Surabaya. Ini menunjukkan gerak PDI Perjuangan Surabaya telah berakar pada denyut kehidupan rakyat,” ujar Agatha dalam pernyataannya, Kamis (19/1/2023).

Ia menegaskan bahwa kerja politik pro perempuan terus digalang tiada henti. Pihaknya menggarisbawahi tiga aspek utama kebijakan politik pro perempuan yang dijalankan PDI Perjuangan di Surabaya.

Pertama, terus mengadvokasi dan mengawal terwujudnya kebijakan publik yang pro perempuan. Hal itu terafiliasi dengan program Pemkot Surabaya yang pro kaum perempuan.

Di antaranya kebijakan yang membantu perempuan melalui pemberdayaan UMKM, sekolah (SD dan SMP) gratis, pengurangan stunting, Rumah Padat Karya yang juga memberdayakan kaum ibu, kesehatan gratis, perbaikan rumah tidak layak huni, dan sebagainya.

Baca juga:
Inilah 19 Wajah Baru yang Akan Duduk di Kursi DPRD Tulungagung

“Semua kebijakan itu berdampak pada upaya mencegah kemiskinan yang selama ini merugikan kaum ibu, sebagai bagian yang paling terdampak bila terjadi penurunan kesejahteraan keluarga,” jelas Agatha.

Kedua, lanjut anggota DPRD Jawa Timur ini, memberi ruang luas kepada kader-kader perempuan untuk ambil bagian dalam upaya-upaya menyelesaikan persoalan warga Kota Surabaya.

“Kader-kader perempuan PDI Perjuangan terus memperluas kiprah di masyarakat, blusukan ke kampung-kampung, menyerap aspirasi warga, mendampingi warga dalam segala hal dalam aspek kehidupan,” papar Agatha.

PDI Perjuangan, lanjut Agatha, memiliki banyak tokoh perempuan yang menjadi panutan publik. Ia menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Baca juga:
Pulung Agustanto 2 Kali Gagal Nyaleg, Kini dari Kediri Melenggang ke Senayan

Sosok ini telah terjun ke panggung politik Indonesia sejak 1980-an. Bahkan Megawati telah menjadi ikon perjuangan merebut demokrasi dari rezim Orde Baru. Kemudian Ketua DPR RI Puan Maharani, yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, yang aktif turun memberi solusi beragam problem rakyat.

“Kita juga mengenal Bu Risma (Tri Rismaharini) sebagai kader perempuan PDI Perjuangan yang sukses memimpin Surabaya, dan kini dipercaya menjadi menteri sosial,” ujar Agatha.

Adapun aspek ketiga, papar Agatha, atensi khusus pada advokasi kasus kekerasan kepada perempuan dan anak. PDI Perjuangan menempatkan kekerasan fisik, verbal, hingga seksual terhadap kaum perempuan dan anak sebagai hal yang harus kita lawan bersama.