Pixel Codejatimnow.com

Alpukat Kelud Siap Jadi Komoditas Unggulan Kabupaten Kediri

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Penampakan Alpukat Kelud di Desa Jambu. (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Penampakan Alpukat Kelud di Desa Jambu. (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

jatimnow.com - Alpukat Kelud siap dikembangkan jadi komoditas unggulan di Kabupaten Kediri. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berencana mengembangkan salah satu tanaman hortikultura ini sebagai komoditas unggulan baru menyusul Nanas Pasir Kelud (PK-1).

Mas Dhito sudah melihat langsung alpukat tersebut dibudidayakan di dalam pot di Desa Wisata Jambu, Kecamatan Kayen Kidul. Mas Dhito juga mencicipi Alpukat Kelud usai memetiknya langsung bersama penggagas Desa Wisata Jambu, Agus Joko Susilo.

"Kita akan pikirkan bagaimana industrialisasinya, karena kita sekarang lagi fokus industrialisasi nanas kelud (Pasir Kelud 1)," terang Mas Dhito, Senin (23/1/2023).

Alpukat Kelud ini yang memiliki bentuk besar panjang itu, lanjut Mas Dhito, diklaim menjadi salah satu jenis alpukat dengan daging buah terbesar di Indonesia. Dengan kelebihan inilah dirinya akan menjadikan Alpukat Kelud menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Kediri.

Mas Dhito menambahkan, selain ukurannya yang besar dan teksturnya yang lembut, pohon alpukat ini juga dinilai bebas dari hama ulat sehingga memungkinkan pesatnya pembudidayaan.

“Pohon tidak ada ulatnya, (Alpukat Kelud) salah satu buah dengan daging terbesar di Indonesia,” tambah Mas Dhito.

Baca juga:
Bandara Dhoho Kediri Gelar Inaugural Flight Besok, Gudang Garam: Buka Era Baru

Sementara itu, Agus pembudidaya Alpukat Kelud mendukung penuh upaya Mas Dhito dalam mengembangkan buah ini. Menurutnya, alpukat dengan kualitas premium ini memang beda dengan jenis lainnya.

Sehingga, untuk menjadi komoditas unggulan akan berdampak besar pada sektor hortikultura Kabupaten Kediri. Yang mana, dengan pengembangan buah-buah lokal Kabupaten Kediri akan meningkatkan ekonomi.

“Alpukat Kelud (namanya) identik dengan gunung yang ada di Kediri. Saya dan masyarakat sangat bangga karena kualitasnya beda,” tutur Agus.

Baca juga:
Tabrak Pelajar di Kediri hingga Tewas, Sopir Bus Harapan Jaya Ditahan

Lebih lanjut Agus menuturkan penjualan Alpukat Kelud berbeda dengan alpukat pada umumnya. Jika alpukat biasa dijual per kilogram, namun untuk alpukat tersebut dijual bijian.

Sedangkan, berat Alpukat Kelud ini sendiri berada pada kisaran 1 hingga 2 kilogram per buahnya.

“Alpukat lain kita jual per kilo dengan harga Rp40-50 ribu. Alpukat Kelud ini kita jual beda. Satu buah Rp100 ribu,” pungkasnya.