Pixel Codejatimnow.com

Penjual Bakso di Bangkalan Ditangkap Pembelinya, Sempat Dibikin Pincang

Editor : Rochman Arief  Reporter : Fathor Rahman
Penjual bakso saat diinterogasi di Mapolres Bangkalan. (foto: Humas Polres Bangkalan for jatimnow.com)
Penjual bakso saat diinterogasi di Mapolres Bangkalan. (foto: Humas Polres Bangkalan for jatimnow.com)

jatimnow.com - Aksi pencurian yang dilakukan Sulaiman (31) warga Kampung Barat Tambak, Kelurahan Pejagan, Bangkalan pada November 2022 lalu akhirnya terungkap.

Ia ditangkap anggota Polres Bangkalan saat sedang melayani pembeli di kedai bakso miliknya yang di sekitar rumah pelaku.

Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan aksi pelaku terungkap setelah polisi mendapatkan barang bukti berupa sidik jari di salah satu kaca yang ada di kantor BMT NU yang terletak di jalan Abdul Karim nomor 4, Kelurahan Pangeranan Kecamatan/Kabupaten Bangkalan.

"Dengan barang bukti dan pemeriksaan saksi, pelaku kami ringkus di kedai baksonya pada Selasa (24/1/2023)," jelasnya, Jumat (27/1/2023).

Ia mengatakan, saat penangkapan petugas menyamar sebagai pembeli kedai tersebut. Semula pelaku tak mengetahui jika pelanggannya adalah anggota polisi.

Baca juga:
Ledakan Petasan di Bangkalan, 1 Pemuda Tewas dan 2 Orang Kritis

Saat penangkapan dilakukan, pelaku kaget dan berusaha melawan petugas. Akibatnya, dua tembakan bersarang di kaki pelaku.

"Kami lakukan tindakan tegas terukur karena pelaku melakukan perlawanan pada petugas di lapangan," tambahnya.

Sebelumnya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bakso ini mencuri seluruh barang yang ada di kantor BMT NU. Tak tanggung-tanggung, ia mengambil seluruh barang elektronik mulai dari laptop, printer, mesin penghitung emas hingga alat pengharum ruangan.

Baca juga:
Polisi Dalami Motif Keponakan Habisi Nyawa Paman dalam Duel Maut di Bangkalan

"Untuk total barang yang dicuri jika diuangkan sebanyak Rp95 juta," tuturnya.

Diketahui, pelaku melakukan pencurian dengan cara masuk melalui sebuah rumah kosong yang terhubung ke salah satu jendela kantor itu. Kini, ia harus mendekam di penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.